JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Direktur Jenderal Pengurus Besar Nihad Ulama (PBNU) Yahya Choleil Stouf mengumumkan PBNU telah membentuk perusahaan pengelola pertambangan untuk mengelola konsesi yang diberikan pemerintah. Gus Yahya, sapaan akrabnya, menunjuk Bendahara Umum PBNU Gadfan Arif Ghafoor sebagai Direktur Utama perusahaan.
“Kami membuat PT dan orang utamanya adalah bendahara umum yang juga pengusaha pertambangan,” kata Yahya Choleil Stakov di Gedung PBNU, Keramat, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).
Gus Yahya mengatakan PBNU memiliki Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik di berbagai departemen. Penunjukan Gus Godfan Arif dinilai tepat karena memiliki jaringan di komunitas pertambangan.
“Paling tidak punya jaringan dari kota pertambangan ini. Padahal, sudah banyak sumber daya hebat dari warga NU yang bisa kita manfaatkan,” imbuhnya.
Yahya juga mengatakan, ada 286 ulama NU yang bekerja di negara lain. Ia berharap mereka siap membantu NU mengurus izin pertambangan ini.
Ia berkata, “Insya Allah, kami akan segera menciptakan sebuah platform untuk mengumpulkan sumber daya baru untuk masa depan NU. Kami akan mengadakan pertemuan lain.”
Gus Yahya melanjutkan: “Saya punya harapan, Insya Allah kita punya sumber daya orang-orang yang mumpuni. Tidak perlu saling mengingatkan, yang penting bendahara umum yang memimpin tim ini.”
Dalam acara tersebut, Gus Yahya juga menegaskan, proses persetujuan membutuhkan waktu dan tidak bisa dilakukan serta merta.
“Tidak seperti mendapatkan nasi kemasan untuk dimakan langsung, perlu pengolahan, dan saya yakin karena dalam dua tahun terakhir kita sudah melihat sumber daya manusianya,” jelasnya.