New York, prestasikaryamandiri.co.id – Gambar bendera Amerika yang terbalik menjadi tren di media sosial minggu ini, ketika pengadilan New York mendakwa Donald Trump atas tuduhan penipuan.
Langkah ini dipahami sebagai bentuk protes pendukung Trump terhadap putusan juri.
Mengibarkan bendera Amerika secara terbalik diyakini sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan.
Namun, secara historis, tujuan membalikkan bendera tersebut bukanlah sebagai simbol protes.
Menurut sejarawan kepresidenan AS Timothy Naftali, bendera Amerika pertama kali digantung terbalik pada tahun 1700-an. Tindakan ini dilakukan para pelaut untuk menandakan bahaya.
Namun kemudian, bendera terbalik menjadi simbol politik baik di kiri maupun kanan Amerika.
Pengibaran bendera secara terbalik dimulai pada pertengahan tahun 1800-an selama gerakan anti-perbudakan. Pada tahun 1960an, gerakan ini menjadi simbol perlawanan terhadap Perang Vietnam.
Pada tahun 2020, seorang petugas polisi kulit putih di Minnesota membalikkan bendera Amerika untuk memprotes pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam.
Kemudian pada tahun 2022, bendera Amerika yang terbalik dikibarkan untuk memprotes keputusan Mahkamah Agung AS yang mengakhiri hak aborsi federal.
“Kita hidup dalam konspirasi sayap kanan yang paling dalam dan paling mematikan mengenai sifat Konstitusi kita. Pengibaran bendera adalah bagian dari hal itu,” kata Naftali, seorang profesor di Fakultas Hubungan Internasional dan Masyarakat Universitas Columbia.