JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id –  Seiring berjalannya waktu, banyak informasi kesehatan yang beredar di masyarakat, salah satunya adalah penggunaan micain atau monosodium glutamat (MSG). Mitos bahwa myson dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti pingsan, kerusakan otak dan berbagai penyakit masih sering terdengar.

Hipotesis ini berasal dari penelitian tahun 1969 yang menunjukkan bahwa MSG dapat menyebabkan kerusakan otak pada tikus. Penelitian ini didukung oleh laporan selanjutnya bahwa konsumsi MSG menimbulkan gejala seperti sakit kepala, keringat berlebih, dan jantung berdebar-debar.

Namun penelitian ilmiah terkini menunjukkan bahwa MSG atau MSG tidak berbahaya bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan lembaga kesehatan lainnya menganggap MSG aman untuk dikonsumsi. MSG (Monosodium Glutamate) atau biasa dikenal dengan mycan merupakan bahan tambahan pangan (BTP) yang sering digunakan untuk meningkatkan cita rasa suatu makanan. – (Spesial)

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan penggunaan MSG sebagai bahan tambahan makanan (BTP) dalam kategori penambah rasa diperbolehkan di Indonesia dan diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012.

Organisasi internasional yang mempelajari risiko penggunaan BTP seperti JECFA (Joint Expert Committee on Food Additives) juga menyatakan bahwa penggunaan MSG termasuk dalam kategori ADI (Acceptable Daily Intake) sebagai unspecified yang artinya penggunaannya tidak dibatasi . . atau diperbolehkan untuk digunakan dalam jumlah sedang.

Hal ini diamini oleh ahli gizi klinis Yohan Samudra yang mengatakan MSG sangat aman digunakan dalam jumlah sedang. Sebenarnya banyak sekali manfaat penggunaan MSG dalam makanan.

“Juga strategi diet rendah garam, seperti membantu meningkatkan nafsu makan, melengkapi pola makan padat nutrisi seimbang,” kata Yohan dalam interaksi Mitos MSG dengan Asosiasi MSG dan Glutamic Dijelaskan dalam program edukasi tersebut. Pabrik Asam (P2MI), Rabu (28/8/2024).

Yohan menjelaskan kandungan MSGnya adalah 78% glutamat, 12% natrium, dan 10% air.

“Jadi kita bisa mengurangi jumlah natrium (garam) pada makanan yang mengandung sedikit MSG, namun rasa makanan yang kita masak tetap terjaga kelezatannya,” ujarnya.  

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *