Lombok Tengah, prestasikaryamandiri.co.id – Bawaslu tengah mengusut kasus politik uang di Lombok Tengah yang diduga mencalonkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Urut 3 Iqbal-Dinda.
Lombok Tengah diguncang dengan beredarnya video yang diduga terkait politik uang yang melibatkan pasangan calon Iqbal-Dinda. Video tersebut sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial dan masyarakat jelang Pilkada 2024, namun sejauh ini belum ada laporan resmi yang diterima Bavaslo Lombok Tengah terkait tudingan tersebut.
Komisioner Bawaslu Pusat Lombok, Baiq Hasnawati mengungkapkan, pihaknya sudah mendapat informasi awal terkait dugaan politik uang tersebut. Informasi tersebut dikirimkan melalui aplikasi pesan WhatsApp, termasuk laporan distribusi sembako dan uang di beberapa lokasi di Lombok Tengah.
Terkait dugaan politik moneter di Lombpk pusat, kami belum menerima laporan resmi, misalnya razia pagi atau lainnya. Kami hanya mendengar sembako dan pembagian uang di banyak tempat melalui WhatsApp. ,” kata Bayek Hasnawati, Dushanbe (25/11/2024).
Komite Pengawasan Bawaslu Kabupaten Lombok Tengah (PANWASCOM) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah juga mendalami keabsahan data tersebut. Namun menurut Bayek, hasil penyelidikan belum bisa final karena informasinya baru diterima tadi malam.
Ia menambahkan: “Kami belum bisa memberikan informasi detail mengenai pelaku, lokasi dan sasaran politik uang gelap di Lombok tengah. Kami akan terus memantau dan mengumpulkan bukti-bukti.”
Di sisi lain, calon pasangan nomor 3 Iqbal-Dinda membantah keras tudingan tersebut. Zamir Hakeem, juru bicara kandidat kelompok ketiga, mengatakan video ini merupakan bagian dari kampanye hitam yang kerap menyasar pasangan tersebut.
Azhar Hakeem menegaskan: “Kami memahami bentuk stigma yang sering ditujukan kepada pasangan calon kita, terutama ketika seleksi kita meningkat menjelang hari pemungutan suara.”
Ia menambahkan, tim kuasa hukum calon ketiga sedang menyiapkan tindakan hukum berupa pemanggilan terhadap pihak yang diduga menyebarkan video palsu tersebut.
Lanjutnya: “Tim kuasa hukum kami sedang menyiapkan surat panggilan untuk dilayani secepatnya. Kecurangan seperti ini tidak baik bagi demokrasi. Demokrasi harus dijaga dengan bermartabat.”
Aadhaar juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi. Ia yakin masyarakat bisa membedakan informasi benar dan salah, sementara timnya tetap fokus pada upaya Iqbal-Dinda memenangkan Pilkada Lombok Tengah
“Kami sudah terbiasa dengan penyerangan seperti ini. Masyarakat pasti tahu mana yang benar dan mana yang salah,” ujarnya pasca dugaan politik uang di Lombok Tengah.