Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia dengan memperkuat langkah-langkah ketahanan pangan bagi keluarga rentan.

“Langkah-langkah penanggulangan kerawanan pangan dilakukan dengan menyalurkan bantuan pangan kepada rumah tangga rawan pangan yaitu kelompok pengeluaran 10 persen/desil 1, sebagai sasaran upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem,” kata Kepala Bapanas Arief Prosetio. kata Ada dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (16/06/2024).

Arief mengatakan Bapanas mendukung upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 melalui intervensi ketahanan pangan yang diharapkan dapat menurunkan kemiskinan ekstrem hingga 0%.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Inpres atau Inpres Nomor 4 Tahun 2022 untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem, kata Arief.

Arief mengatakan pihaknya memulai penyaluran bantuan pangan secara simbolis untuk Kampanye Kerawanan Pangan 2024 pada Rabu (6/12/2024) di Silakapa, Jawa Tengah.

Menurut dia, pemberian bantuan pangan ini bertujuan untuk mengurangi beban biaya kepala keluarga (KK) dan memitigasi daerah rentan kerawanan pangan serta memperkuat daerah ketahanan pangan.

Ia mengatakan, upaya pengentasan kemiskinan diharapkan dapat berdampak nyata pada pengurangan kerawanan pangan.

“Ini tidak ada hubungannya dengan politik, karena tugas negara adalah menjaga kesejahteraan rakyat,” kata Arief.

Ia menegaskan, hal tersebut sejalan dengan amanat Badan Pangan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021 yang salah satu tugasnya menjalankan fungsi pengantaran, pengelolaan, dan penyaluran bantuan pangan.

Pada tahun 2024, intervensi menyasar 20 kabupaten/kota dari 8 provinsi sebagai lokasi intervensi dimana bantuan pangan akan diberikan kepada 45.000 keluarga di 233 desa yang teridentifikasi by name by address dengan sumber data yang fokus pada percepatan pengentasan kemiskinan ekstrim (P3KE) di tingkat nasional. Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

“Kami berharap uji coba ini dapat mendorong pemerintah daerah, dalam hal ini 20 kabupaten dan 8 provinsi, untuk terus dan mengulangi kegiatan serupa dengan dukungan APBD guna meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masyarakat,” pungkas Arief.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *