Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kompetisi kontroversial di pedesaan Selandia Baru yang memberikan hadiah uang tunai kepada anak-anak yang menangkap kucing liar telah menarik banyak pemburu. Sekitar 340 hewan mati, 100 lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

The Guardian Sabtu (6/7/2024) Acara tahunan yang berakhir akhir pekan ini di Canterbury Utara ini terbuka untuk anak-anak dan orang dewasa, termasuk rusa, babi, bebek, kelinci, dan terwelu. Namun pada tahun 2023, penyelenggara kompetisi menambahkan kategori kucing liar ke dalam daftar perburuan, yang memicu protes dari aktivis hak-hak binatang.

Penyelenggara lomba, Matt Bailey, mengatakan ras kucing ini diciptakan untuk membantu mengendalikan populasi kucing liar, yang membawa penyakit yang mengancam satwa liar setempat dan menghancurkan ternak. Hadiah uang tunai sebesar NZ$500 diberikan kepada pemburu yang membunuh kucing paling banyak, sedangkan kucing terbesar yang tertangkap memenangkan hadiah sebesar NZ$1.000.

Kucing liar dan domestik menimbulkan ancaman serius terhadap keanekaragaman hayati dan satwa liar asli Selandia Baru. Hewan-hewan ini memangsa burung asli yang terancam punah beserta telurnya, kadal, kelelawar, dan serangga. Namun, masalah pengendalian kucing sangat kontroversial di Selandia Baru, yang memiliki kepemilikan kucing per kapita tertinggi di dunia. Hampir separuh rumah tangga mempunyai satu rumah tangga.

Lebih dari 1.500 orang menghadiri acara tahun ini di Canterbury Utara, termasuk sekitar 440 anak di bawah 14 tahun.

Aktivis hak-hak binatang mengkritik kompetisi tersebut, dengan mengatakan bahwa pertunjukan tersebut kejam terhadap hewan, membuat anak-anak peka terhadap kekerasan dan membahayakan kucing rumahan.

Para pengunjuk rasa gerakan “Lindungi Satwa” yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa mereka didekati oleh anak-anak yang mengenakan kostum binatang dengan tulisan “Gerakan Penyembelihan Hewan”. Kelompok tersebut mengkritik acara ini yang diselenggarakan atas nama perlindungan.

Bailey mengatakan dia tidak terlalu peduli dengan orang yang tidak mengerti atau peduli dengan perasaannya. Menurutnya, anak-anak pedesaan tumbuh dalam lingkungan di mana hewan diburu, dikuliti, diolah, dan dimakan.

“Langkah-langkah keamanan diterapkan untuk memastikan bahwa kucing domestik tidak menjadi sasaran dan kucing tidak dibunuh oleh manusia,” kata Bailey.

Kucing liar harus ditangkap terlebih dahulu dan kemudian dibunuh dengan setidaknya senapan kaliber 22 untuk memenuhi syarat sebagai kucing liar. Perburuan dibatasi di daerah yang tidak berpenghuni, yaitu perangkap dipasang pada jarak minimal 10 kilometer. Bailey mengatakan mudah untuk membedakan antara kucing liar dan kucing domestik.

“Sangat jelas ketika (hewan liar) ditangkap. Mereka seperti setan yang memiliki hormon metana, mereka akan mencoba menyerang Anda,” kata Bailey.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *