Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Haratu menanggapi Bank Dunia (World Bank) yang mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 menjadi 5,1% dari sebelumnya 4,9%. Erlanga menegaskan, fundamental makroekonomi Indonesia relatif baik dibandingkan negara lain (peers), khususnya di Asia.

Ia pun mencontohkan neraca transaksi berjalan Indonesia yang mengalami defisit sebesar 0,64% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini aman dibandingkan negara lain, seperti Chile yang minus 4,40% dan India minus 3,32%.

“Jadi negara-negara seperti Indonesia relatif baik dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya kecuali Thailand. Kemudian dengan penilaian yang relatif baik, maka kita mempunyai inflasi yang relatif baik dibandingkan negara lain,” kata Erlanga dalam konferensi pers dan RAPBN 2025 di Jakarta, Senin (24). /6/2024).

Lebih lanjut Erlangga menjelaskan, sektor riil Indonesia menunjukkan prospek perekonomian yang baik dan aktivitas industri serta konsumsi Indonesia juga masih tetap terjaga dengan baik.

Tingkat Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia bertahan secara luas selama 33 bulan berturut-turut, diikuti oleh indeks kepercayaan konsumen yang tetap tinggi dan indeks penjualan inti yang terus tumbuh.

“Sektor eksternal Indonesia tetap kuat menahan tekanan internasional,” ujarnya.

Sektor keuangan yang berperan sebagai intermediasi penunjang lembaga perekonomian juga menunjukkan pertumbuhan kredit perbankan akan berada di atas 11% pada tahun 2024 dan meningkat menjadi 9-10% pada tahun 2023.

Kredit investasi dan modal kerja juga mengalami pertumbuhan dan keuntungan investasi meningkat 22,1% (year/year) pada Januari-Maret 2024 mencapai Rp401,5 triliun.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *