KUALA LUMPUR, prestasikaryamandiri.co.id – Banjir parah di Timpat, Malaysia dilaporkan mulai mereda pada Selasa (12/3/2024). Warga Tumpat, Malaysia, mulai kembali ke rumah dan toko mereka yang sebelumnya terendam banjir.
Banjir di Tumpat ini terjadi akibat curah hujan lebih dari satu meter dalam beberapa hari terakhir. Namun, pihak berwenang memperingatkan kemungkinan hujan lebih deras.
Semenanjung Malaysia, khususnya di sepanjang pantai timur laut, serta Thailand selatan, terkena dampak hujan lebat yang menyebabkan banjir besar. Banjir di Timpit memakan puluhan korban jiwa, kerusakan rumah, infrastruktur transportasi, dan ribuan hektar lahan pertanian.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan hujan kali ini melebihi ekspektasi. Beberapa wilayah, seperti Tampat dan Tanah Merah di Kelantan, diguyur hujan hingga 1.167 mm. Sedangkan Besut di Terengganu mencatat curah hujan 1.761 mm antara 26 dan 30 November. “Ini rekor curah hujan yang sangat tinggi, jauh melebihi ekspektasi,” kata Anwar di DPR.
Beberapa warga Timpit sudah kembali ke rumahnya meski kondisinya memprihatinkan. Akibat genangan air, beberapa dinding runtuh, langit-langit hancur, dan perabotan hancur.
Muhammad Aleem, pemilik toko berusia 56 tahun, menceritakan pengalamannya saat banjir melanda Tampat pada Sabtu (30/11/2024) malam. “Listrik padam, air tidak ada, dan kami terjebak seolah-olah dikelilingi air di tengah laut,” ujarnya.
Hingga saat ini, data pemerintah menunjukkan enam orang tewas di Malaysia dan lebih dari 150.000 penduduk telah dievakuasi. Namun, jumlah penghuni tempat penampungan sementara turun menjadi sekitar 85.000 pada hari Selasa.
Sementara itu, banjir di Thailand menewaskan 25 orang dan berdampak pada lebih dari 300.000 rumah. Pemerintah Thailand memberikan bantuan sebesar 9.000 baht (sekitar Rp 4 juta) kepada setiap rumah tangga yang terkena dampak.
Badan Meteorologi Malaysia telah memperingatkan kemungkinan badai petir, hujan lebat, dan angin kencang di sembilan negara bagian dan dua wilayah federal. Ia juga memperingatkan adanya tsunami akibat musim hujan pada 8 Desember. Warga diminta waspada terhadap terulangnya banjir di Tampat.