Ternate, prestasikaryamandiri.co.id – Banjir di Desa Rua, Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, Maluku Utara menyebabkan 16 orang meninggal dunia, tiga lainnya masih dalam pencarian. Sekitar 130 orang mengungsi di pusat pengungsian SMK 4 Kota Ternate.
Pemerintah Kota Ternate mengevakuasi ratusan warganya saat rumahnya dilanda banjir yang terjadi pada Minggu (25/08/2024).
Rumah warga Desa Rua yakni RT 01 dan RT 02 yang paling terdampak banjir penuh lumpur dan batu besar.
Saat ini, para pengungsi tersebut tinggal di kamp pengungsian. Seringkali mereka diperlakukan dengan baik, mulai dari pemberian makanan, air bersih hingga penyediaan tempat tidur. Tapi mereka membutuhkan tikar dan bantal.
“Pelayanan ini sangat baik, makanan dan minuman tersampaikan dengan baik, akses air bersih juga tersedia, selimut dan bantal lebih dibutuhkan karena malam hari sangat dingin karena rumah terbuka,” kata seorang warga sekitar. , Nurhayati Thaib, di Beritasat, Selasa (27/8/2024).
Mereka juga mengeluhkan kondisi kesehatan di kamp pengungsian. Mereka baru mendapat pemeriksaan kesehatan dari tim medis pada hari ketiga.
“Sampai hari ketiga tidak ada pelayanan kesehatan, padahal kami sehat, kami ingin diberikan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Ternate Rizal Marsaoly yang juga Ketua Tanggap Darurat Banjir Bandang menjelaskan, saat ini terdapat 130 orang yang mengungsi di SMK 4 Kota Ternate.
“Data kami belum terupdate. Ini berdasarkan data yang kami kumpulkan sejak hari pertama acara hingga hari ini,” ujarnya.
Dijelaskannya, jumlah warga terdampak bencana yang tadinya 13 orang bertambah menjadi 16 orang.
Tiga orang yang tewas masih hilang. Kini tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dan mengirimkan ratusan pekerjanya ke lokasi banjir.