Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua Dewan Menteri Indonesia Bambang Soesatyo membenarkan bahwa Akbar Tanjung memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia, termasuk Partai Golkar. Kisah perjuangan Partai Golkar pada masa revolusi 1998 dipengaruhi oleh sosok yang akrab disapa Bamsoet.
Saat itu, Akbar Tanjung adalah Ketua Partai Politik berlambang pohon beringin. Saya tidak menyangka Bang Akbar Golkar tidak akan menjadi pemimpin Partai Reformasi setelah 1999. Sejarah, ujarnya, memberi penghormatan kepada Bang Akbar. Tanjung, “Maestro Aktivis.” ungkapnya di sela-sela acara Indonesia” RRT/RRT di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2024).
Baca Juga: Golkar Butuh Kompetisi Daerah untuk Pilpres 2029 Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bamsoet mengungkapkan, saat itu, lambang partai berupa pohon beringin dibakar. Masyarakat marah pada protes Mei 1998. “Saat itu, saya masih ingat betul mereka merampas baju kami, menarik pakaian kami, mengejar kami seperti pencuri batu, dan menabrakkan mobil kami di daerah pemilihan Jawa Tengah. dan terbakar,” lanjut Bamsoet. “Saya ingat saat itu bersama Ruhut Sitompul, tapi saya masih punya kekuatan untuk mengatasinya,” lanjutnya.
Baca juga: Golkar Setuju dengan Prabowo, Tak Mau Kerja Sama, Tak Ganggu Pengangkatan Pemerintahan Baru Saat itu, Partai Golkar menjadi musuh pasca reformasi, banyak terjerumus persoalan kriminal dan ingin dibubarkan, namun memenangkan pemilu. Pengalaman Akbar antara lain Kantor Kegiatan Mahasiswa Indonesia (KAMMI), Laskar Ampera Arief Rahman Hakim, Organisasi Kemahasiswaan (Senat Mahasiswa, OSIS, Dewan Pertimbangan Mahasiswa), Persatuan Mahasiswa Islam (HMI), Kelompok Cipayung, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Di Angkatan Reformasi Pemuda Indonesia (AMPI), Akbar adalah seorang buruh, politikus, negara, dan tokoh ternama yang pernah menduduki berbagai jabatan seperti Menteri Pemuda, Olah Raga, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Perumahan dan Permukiman, dan Sekretaris Jenderal. Negara. . Perakitan lengkap dan lengkap. Bahkan, Akbar Tanjung tak segan-segan memberikan uang jajan dan membantu para pengunjuk rasa. “Saat pagi hari kami tidak mempunyai uang, kami berangkat ke rumah Akbar pada pukul 06.30. Lumayan, setidaknya kami bisa membayar biaya di konter makanan. dan makan lagi untuk dua hari berikutnya,” ujarnya. Oleh karena itu, Forum Aktivis Nasional (FAN) menggambarkan tokoh nasional Akbar Tanjung sebagai guru dan guru politik terbaik di Indonesia. “Bang Akbar yang terbaik. Seorang mentor dan guru politik yang tidak segan-segan memberikan nasehat, nasehat dan pemikirannya kepada generasi muda,” pungkas Bambang Soesatyo.