Pringsewu, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang anak kecil ditemukan tenggelam di septic tank di sebuah rumah kosong di Kabupaten Pringsewu, Lampung. Korban terlihat sedang bermain pasir di sebuah rumah kosong yang masih dalam tahap pembangunan sebelum orang tuanya menemukannya tewas.

Fatanas Naufalis, bocah lelaki berusia 2,5 tahun ditemukan tewas di septic tank sebuah rumah kosong yang terletak di sebelah rumah orang tua korban.

Warga Dusun Banjarejo (Desa Mataram, Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung) ini ditemukan tewas di dalam septic tank oleh orang tuanya pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebelum ditemukan tewas, korban terlihat bermain pasir di sebuah rumah kosong yang masih dalam tahap pembangunan.

Korban ditemukan tenggelam di septic tank yang belum ditutup saat orang tuanya mencari anaknya.

Saat mencari anaknya di lokasi kejadian, ayah korban, Karlan (45), hanya menemukan sandal korban di dekat tumpukan pasir tempat korban biasa bermain.

Kalau begitu jangan, Karlan. Ayah korban menemukan anaknya tewas terapung di septic tank sedalam dua meter.

Setelah ditemukan, korban dievakuasi dan dibawa ke puskesmas desa untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, korban dinyatakan meninggal dunia.

Dari penggeledahan di lokasi kejadian, septic tank tempat ditemukannya korban meninggal merupakan septic tank milik rumah yang masih dalam tahap pembangunan.

Tangki septik yang digunakan tidak terbuka atau ditutup semen. Pekerja di lokasi menggunakan air septic tank untuk mencampur semen dan keperluan lainnya.

Polres Pringsewu langsung melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan kematian korban. Tim Inafis Polres Pringsewu melakukan olah TKP (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Hasil pemeriksaan kesehatan dan identifikasi tim Inafis Reskrim Polres Pringsewu dan petugas medis Puskesmas Gadingrejo, jenazah korban ditemukan hanya dengan luka lecet ringan di pipi kanan.

Selain goresan di bagian pipi, tim Inafis tidak menemukan adanya luka atau tanda kekerasan lain di tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan, polisi menyimpulkan penyebab kematian korban hanya kekurangan oksigen akibat tenggelam.

Kakek korban, Sarno (65 tahun), mengatakan, septic tank tempat ditemukannya korban tenggelam belum digunakan dan beberapa pekerja bangunan masih bekerja di lokasi. Namun para pekerja tidak melihat korban tenggelam di septic tank.

“Septic tank tidak digunakan, saat kejadian masih ada warga yang bekerja, namun korban tenggelam tidak ada yang melihat, baru diketahui saat orang tuanya sedang mencari anaknya,” kata Sarno saat ditemui di lokasi kejadian. pada acara Selasa (16/04/2024).

Ami Kurniati (49 tahun), warga sekitar, mengatakan, saat kejadian, orang tua korban sedang mencari anaknya untuk bermain di rumahnya karena ada kerabat yang datang membawa anak kecil.

Ayah korban mengajak korban pulang bermain karena ada tamu yang membawa anak kecil, kata Ami Kurniati.

Menurut Ami Kurniati, 10 menit sebelum ditemukan tewas di septic tank, korban masih terlihat di lokasi kejadian sedang bermain pasir. Namun saat dicari orang tuanya, korban sudah tenggelam di septic tank, menurut Ami, tubuhnya masih lemas dan tidak membeku. Untuk memastikan kondisinya, korban dibawa ke rumah aparat desa, namun nyawanya tidak tertolong.

“Saat ditemukan, saya pribadi melihat tubuhnya masih lemas dan tidak kaku. Namun sepertinya dia sudah meninggal di lokasi kejadian,” kata Ami.

Saat ini jenazah korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Mataram, Gadingrej. Pringsewu. Korban menerima dan menerima peristiwa yang merenggut nyawa anaknya. Orang tua korban menolak melakukan otopsi terhadap jenazah anaknya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *