Incarville, prestasikaryamandiri.co.id – Polisi Prancis memburu pria bersenjata sejak Rabu (15/4/2024), yang membunuh dua petugas di dalam truk penjara di jalan tol dan membebaskan narapidana (napi) di dalamnya. Tahanan tersebut terkait dengan pembunuhan geng narkoba.

Presiden Perancis telah berjanji untuk menemukan pelaku kejahatan seperti film ini. Dia menyerukan operasi besar-besaran untuk menangkap tahanan yang melarikan diri dan kelompok bersenjata yang membantunya.

Jaksa kota Paris Laure Becua mengatakan dua petugas penjara tewas dalam serangan itu. Tiga orang lainnya terluka, salah satunya berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/5/2024) malam di jalan raya Incarville di wilayah Eure, Prancis utara.

Tahanan ini dibawa ke penjara di kota Evreux setelah diinterogasi oleh hakim di pusat distrik Rouen-Normandy.

Jaksa menyebut mobil narapidana itu mengendarai mobil Peugeot curian di jalan tol. Mobil tahanan didampingi mobil Audi milik petugas.

Orang-orang bersenjata kemudian muncul dan menembaki dua kendaraan.

“Semuanya akan dilakukan untuk menemukan pelaku kejahatan ini. Kami tidak akan menyerah,” tulis Macron di X.

Stasiun televisi Prancis menyiarkan rekaman serangan yang terekam kamera pengawas jalan raya, yang menunjukkan mobil tersebut dengan sengaja menabrak mobil van penjara.

Dalam video tersebut, pintu mobil terbuka dan muncul beberapa pria bersenjata berpakaian hitam. Tembakan dilepaskan dan seorang pria tampaknya dibawa keluar dari mobil tahanan oleh orang-orang bersenjata.

Kendaraan yang diduga digunakan para penyerang kemudian ditemukan terbakar di tempat lain.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gérald Darmanin mengatakan ratusan petugas polisi telah dikerahkan untuk membantu penyelidikan.

Serikat petugas penjara pada hari Rabu meminta pemerintah Perancis untuk meningkatkan keamanan bagi staf penjara, dan mengumumkan bahwa konvoi kendaraan tahanan tidak lagi dikawal oleh polisi.

Tahanan yang dibebaskan adalah Mohammed Amera, lahir pada tahun 1994. Dia didakwa melakukan perampokan berat dan menyebabkan kematian.

Menurut sumber yang dekat dengan kasus tersebut, Pak Amra terlibat dalam perdagangan narkoba dan diduga memerintahkan pembunuhan tersebut. Sebuah sumber menyebutkan, dia diduga sebagai pimpinan jaringan narkoba. Beberapa media menyebutkan dia dijuluki La Mouche (Si Lalat).

Menurut pengacaranya, Hughes Vigir, Amra mencoba melarikan diri dengan mendobrak jeruji penjara selama akhir pekan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *