Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) di Jeddah pada Rabu (12/6/2024). Prabowo dan MBS juga membahas peningkatan kerja sama dan investasi antara Indonesia dan Arab Saudi dalam pertemuan tersebut, yang berfokus pada situasi di Jalur Gaza.

Prabowo mengatakan dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024) bahwa “Arab Saudi adalah mitra utama Indonesia dalam dialog dan penyelesaian masalah regional dan internasional.

Ia menjelaskan: “Saya melihat keteguhan Yang Mulia dalam menegakkan kepemimpinan Arab Saudi di kawasan dan luar negeri, termasuk mendorong perdamaian dan stabilitas bagi saudara-saudara kita di Palestina. Masalah Palestina sangat dekat di hati kita.”

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia, Putra Mahkota MBS dilaporkan mengatakan kepada Prabowo bahwa Indonesia telah menjadi “rumah kedua” bagi Arab Saudi.

Siaran pers pada Kamis (13/6/2024) menyebutkan, “Putra Mahkota menekankan perlunya peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi dengan Indonesia.”

Prabowo, yang juga menjabat Menteri Pertahanan, menginginkan lebih banyak kerja sama bisnis antara Indonesia dan Arab Saudi. Elite juga menyebut peralatan keamanan sebagai bisnis yang potensial.

Prabo mendorong kedua negara untuk bekerja sama meningkatkan perdagangan dengan menjajaki peluang baru, termasuk memperluas peluang perdagangan produk industri pertahanan, teknologi pertanian, industri halal, dan industri kreatif.

Awal tahun ini, Arab Saudi memberi Indonesia tambahan kuota haji sebanyak 20.000 jamaah. Artinya, Indonesia bisa memberangkatkan 241.000 jamaah ke Mekkah pada tahun ini.

Namun kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi masih belum bersifat strategis. Indonesia menarik investasi asing langsung senilai US$600.000 dari Arab Saudi pada kuartal pertama tahun 2024 saja. Arab Saudi hanya menempati peringkat ke-73 sebagai sumber investasi asing langsung bagi Indonesia.

Minimnya investasi dari Timur Tengah sebelumnya sempat membuat pemerintah Indonesia khawatir. Pradana Andraputra, Staf Khusus Kementerian Investasi, menjelaskan awal tahun ini bahwa sebagian besar investor Timur Tengah tidak berinvestasi di Indonesia.

Menurut Grant, investor di Timur Tengah umumnya lebih memilih investasi brownfield atau mengakuisisi perusahaan yang sudah ada dibandingkan memulai dari awal.

Perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi akan turun dari $7,5 miliar pada tahun 2022 menjadi $6,1 miliar pada tahun 2023. Menurut Kementerian Perdagangan, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan sekitar dua miliar dolar.

Pada tahun 2023, sebagian besar ekspor Indonesia akan ditujukan ke Tiongkok, yang mencakup 25,7 persen negara tujuan ekspor. Diikuti oleh Amerika Serikat (9,57%) dan India (8,35%).

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *