Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak mentah naik lebih dari 2% pada Rabu (11/9/2024) di tengah kekhawatiran penghentian produksi jangka panjang di ladang minyak pesisir Amerika Serikat (AS) akibat lonjakan Topan Francine. Oleh karena itu terjadilah pergerakan. Menuju daratan Louisiana.
Reuters melaporkan minyak mentah Brent ditutup pada US$70,61 per barel, naik US$1,42 atau 2,05%. Sementara minyak mentah AS naik US$1,56 atau 2,37% menjadi US$67,31 per barel.
Pada Rabu pagi, laporan peningkatan cadangan minyak mentah oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) juga mempengaruhi harga minyak. Persediaan minyak mentah naik 833.000 barel menjadi 419,1 juta barel pada akhir pekan lalu, menurut laporan EIA, sedikit di bawah perkiraan analis yang memperkirakan kenaikan sebesar 987.000 barel oleh Reuters.
Kekhawatiran bahwa Badai Francine akan mengganggu produksi minyak di Amerika Serikat, produsen minyak terbesar di dunia, juga mendukung kenaikan harga.
“Saya memperkirakan angka minggu depan akan dipengaruhi oleh dampak Badai Francine terhadap aliran kapal tanker di Teluk Meksiko,” kata Andrew Lippo, presiden Lippo Oil Associates.
Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS melaporkan bahwa 39% produksi minyak mentah di Teluk Meksiko dihentikan pada hari Rabu karena para pekerja dievakuasi dari jalur Badai Francine. Selain itu, badai tersebut juga menghentikan sekitar 49% produksi gas alam di wilayah tersebut.