JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Asosiasi Pertambangan Indonesia (API) memperkirakan akan terjadi peningkatan proyek investasi di sektor pertambangan, khususnya mineral dan batubara (Minerva), pada tahun 2024.
Berdasarkan informasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kegiatan penanaman modal pada tahun 2022 dan 2023 melebihi target. Proyek investasi ini didukung oleh sektor pertambangan, khususnya pertambangan dan mineral dalam negeri.
“Usaha pada tahun 2022 dan 2023 telah melampaui target yang ditetapkan BKPM. Direktur Pelaksana API Hendra Sinadia mengatakan kepada prestasikaryamandiri.co.id, Rabu (5 Agustus 2024) “Ini merupakan investasi besar di sektor pertambangan, khususnya pertambangan dan batubara pada tahun 2020 hingga 2024.”
Hendra melanjutkan, proyek investasi di sektor pertambangan dan batubara akan mencapai miliaran dolar pada tahun 2022-2023. Ia meyakini rata-rata pangsa perkiraan investasi pada tahun 2024 akan sangat tinggi, terutama di sektor pertambangan dan batubara.
Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan dan penawaran serta didukung oleh harga yang mulai meningkat, meskipun harga secara umum menghadapi pelemahan.
“Kami yakin investasi di sektor pertambangan dan pertambangan batu bara akan meningkat,” kata Hendra.
Selain itu, saat ini terdapat beberapa proyek pipa yang akan diluncurkan di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu, produksi nikel sedang berlangsung di banyak daerah di Indonesia.
“Kenaikan harga ini merupakan hal yang positif karena semakin kuatnya harga berarti semakin besarnya minat untuk berinvestasi pada sumber daya nikel,” ujarnya.