Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Sarwenda baru-baru ini digugat cerai suaminya Ruben Onsu. Namun sebelum hal itu terjadi, Sarvenda sempat menyinggung soal silent treatment.
Sarvenda mengatakan melalui saluran YouTube-nya bahwa perlakuan diam-diam dapat merusak suatu hubungan. Karena itu, banyak netizen yang mengira itu adalah kisah pribadi tentang keluarganya. Jadi apa yang dimaksud dengan perlakuan diam-diam dalam hubungan? Penjelasannya adalah sebagai berikut.
Apa perlakuan diam ketika Anda secara sengaja atau tidak sengaja mengabaikan atau menghindari seseorang dalam suatu hubungan? Sikap ini biasanya berupa penolakan berkomunikasi secara verbal atau mengakui keberadaan orang lain.
Perilaku diam dapat terjadi dalam berbagai jenis hubungan, termasuk hubungan romantis, persahabatan, dan keluarga. Perlakuan diam-diam juga bisa disebut pelecehan emosional.
Menolak berbicara, tidak berinteraksi, atau tidak mengakui keberadaan orang lain merupakan salah satu bentuk silent treatment. Dalam beberapa kasus, perlakuan diam digunakan sebagai bentuk manipulasi atau kontrol, seperti ketika ada konflik atau perselisihan, yang secara efektif membiarkan masalah dalam hubungan tidak terselesaikan.
Ciri-ciri Perlakuan Diam Perlakuan diam dapat menimbulkan perasaan tidak hormat, tidak menyenangkan, sakit hati, kebingungan, frustrasi, dan bahkan kemarahan. Silent treatment bisa Anda kenali dari beberapa cirinya, antara lain sebagai berikut.
1. Menggunakan diam untuk menyakiti Menggunakan diam untuk menyakiti adalah situasi dimana seseorang memilih untuk tidak berbicara atau menanggapi dengan maksud untuk menyakiti perasaan orang lain. Misalnya, seseorang mungkin menolak melakukan diskusi yang sehat untuk menyelesaikan suatu masalah. Keheningan yang dipaksakan ini menciptakan lingkungan yang penuh tekanan dan tidak nyaman bagi pihak yang diabaikan, membuat mereka merasa tidak berdaya dan frustrasi.
2. Tidak berbicara dalam waktu lama: Dalam situasi seperti ini, seseorang menolak berbicara dengan Anda untuk waktu yang lama, yang dapat berlangsung selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu. Sikap ini sering kali hilang jika Anda meminta maaf terlebih dahulu, meskipun Anda tidak melakukan kesalahan apa pun. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk mengendalikan dan memanipulasi Anda, membuat Anda merasa bersalah dan bertanggung jawab untuk memulihkan komunikasi, meskipun itu bukan kesalahan Anda.
3. Ketidaktahuan yang Disengaja Ketidaktahuan yang disengaja adalah ketika seseorang memilih untuk tidak mengakui keberadaan Anda atau menolak untuk berbicara dengan Anda, namun terus berinteraksi dengan orang lain seperti biasa. Hal ini menunjukkan tindakan yang disengaja untuk mengecualikannya dari percakapan dan situasi sosial. Perlakuan ini dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan rendah diri, sehingga membuat Anda merasa tidak penting atau tidak dihargai.
4. Manipulasi dengan diam Diam sering kali digunakan sebagai alat manipulasi untuk membuat seseorang merasa bersalah atau bertanggung jawab atas perilakunya. Dalam situasi ini, orang yang memberikan perlakuan diam mungkin mencoba membuat Anda merasa bahwa Anda pantas mendapatkan perlakuan tersebut, padahal tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kendali dan kekuasaan atas Anda. Situasi ini merupakan salah satu bentuk manipulasi emosional yang dapat merusak kepercayaan diri dan harga diri Anda.
5. Korban merasa tidak mampu dan diabaikan Jika seseorang terus-menerus diam, maka korban pelecehan akan merasa tidak mampu dan diabaikan. Mereka mungkin merasa terjebak dalam ketidakpastian, tidak tahu kapan dan apakah keadaan akan membaik. Perasaan diremehkan ini dapat menyebabkan tekanan emosional yang signifikan, yang berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara umum.