Ponorogo, prestasikaryamandiri.co.id – Viral video seorang penggembala menggiring 350 ekor dombanya ke dalam hutan di Kecamatan Pulung, Wilayah Ponorogo, Jawa Timur. Pasca penemuan tersebut, ratusan domba sedang merumput di hutan di Kecamatan Suren, Kabupaten Mlarak, Provinsi Ponarogy.
Domba yang ditemukan itu milik Pelt Bambang Purvanto, anggota TNI yang bertugas di Minvetcad 02/Ponorogo. Ia berhasil beternak ratusan ekor domba.
Empat tahun lalu, Bambang hanya memiliki 70 ekor domba, namun kini sudah mencapai 400 ekor.
Bambang mengatakan, ia pertama kali menekuni peternakan domba di tengah kesibukannya sebagai anggota TNI karena khawatir dengan kesejahteraan petani singkong di wilayah tempat tinggalnya. Saat petani memanen singkong atau singkong, harga di pasaran selalu turun.
Berdasarkan keluhan petani, ia memberanikan diri membeli hasil panen singkong dari petani untuk diolah menjadi silase atau pakan ternak melalui fermentasi. Karena berbagai proses yang telah ia lalui dan karena semakin banyaknya domba yang dipeliharanya, memberi mereka silase saja tidaklah cukup.
“Bahkan setelah saya memberi makan kumpulan rumput, ratusan domba itu tidak merasa kenyang,” kata Bambang.
Kemudian ia mencoba menggembalakan domba di hutan, dan ternyata tempat tinggalnya tepat di sebelah hutan. Dengan bantuan tiga peternak domba, ratusan domba merumput setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 16.00 di hutan yang berjarak 1 hingga 2 kilometer dari kandang.
“Anak domba umur 1 minggu sampai 2 bulan diberi susu sapi murni untuk diminum pada pagi hari agar kuat saat kita menggembalakannya di hutan, karena di hutan kadang panas, apalagi kalau induknya mendapat. menikah, dia tidak mau lagi menyusui bayinya,” jelas Bambang.
Saat ditanya apakah ia khawatir dombanya tersesat, ayah dua anak ini tidak pernah khawatir dombanya tersesat karena domba merupakan hewan kolonial sehingga domba lain akan selalu mengikuti domba yang ada di depannya. “Kalaupun ada yang tertinggal, kalau dicari lagi pasti ketemu,” tambah Bambang.
Sementara itu, penggembala domba Imam Tohari mengatakan, setiap hari ia dan dua rekannya selalu menggembalakan domba Bambang di hutan mulai pukul 11.00 WIB hingga 16.00 WIB. Meski domba termasuk hewan kolonial, namun menggembalakan domba bukannya tanpa kesulitan.
Tak jarang domba-domba yang digembalakannya berlari kesana kemari, tak jarang pula domba-domba tersebut tiba-tiba memakan rumput di pinggir jalan di dalam hutan, sehingga ia dan kedua temannya harus berhati-hati. menggiring ratusan domba ke dalam hutan.
“Kalau hilang ya nggak apa-apa, soalnya banyak. Kalau masih ada waktu sore kita cari lagi, kalau tidak ada waktu pagi pasti ketemu, kalau tidak apa-apa,” kata Imam.