Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang anak bernama R (6 tahun) menjadi korban maksiat yang dilakukan ibu kandungnya, Raihani, asal Tangerang, Banten, bernama Raihani, sebelum videonya viral di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Psikolog Irma Gustina mengatakan kejadian tersebut dapat membuat anak trauma.

“Kalau kita melihat dari sisi anak, trauma pasti terjadi, trauma bisa banyak hal,” kata Irma saat diwawancarai Beritasatu Siang BTV, Selasa (4/6/2024).

Yang pertama, kata Irma, saat orang tua merawat anaknya. Kejadian tersebut sempat membuat heboh, apalagi anak tersebut baru berusia 6 tahun.

Kedua, cedera dalam proses penanganan. “Jadi proses penanganan ini tentunya melibatkan banyak pihak dan anak juga harus dilindungi. Nah, itu proses yang anak belum paham kenapa bisa terjadi,” kata Irma.  

Lalu yang ketiga, jejak digital bisa menimbulkan trauma. “Mungkin nanti kalau dia masih SD, SMP, SMA, dia akan melihatnya lagi di media sosial. Nah, ini memang bisa mempengaruhi faktor psikologis anak. Ini bisa jangka panjang,” kata Irma.

Oleh karena itu, lanjut Irma, cedera ini memerlukan penanganan agar cedera tersebut tidak mengganggu tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Irma juga meminta masyarakat tidak ikut serta dalam penyebaran video pelecehan tersebut. “Video ini kami hapus, ini bagian untuk memastikan tidak ada anak yang trauma lagi di kemudian hari,” tutupnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya membeberkan kronologi seorang ibu muda bernama Raihani yang memutuskan melakukan perbuatan asusila atau pelecehan seksual terhadap putranya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Shyam Indradi mengatakan, kasus ini bermula saat Raihani diminta mengirimkan foto bugilnya ke halaman Facebook Icha Shakila.

“Pada tanggal 28 Juli 2023 sekitar pukul 18.00 WIB, Tersangka R dihubungi melalui Facebook oleh seseorang bernama Icha Shakeela yang menawari tersangka pekerjaan,” kata Ade Eri dalam keterangannya, Senin (3/5/2024).

Karena kebutuhan finansial, Raihani menyetujui permintaan rekening tersebut. Namun, bukannya mendapat uang, Rehani malah diancam dan diminta membuat video tidak senonoh bersama anaknya.

Ia pun diiming-imingi uang 15 juta dram untuk merekam video tersebut.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *