Beijing, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang bayi berusia satu tahun yang dikurung di toilet pesawat karena terus menerus menangis di dalam penerbangan Yuniao Airlines telah memicu kemarahan publik di China.

Bocah laki-laki itu dihukum oleh dua wanita yang tidak memiliki hubungan darah dengannya.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2024 pada tanggal 24 Agustus saat penerbangan dari Kota Guiyang, Tiongkok Barat Daya menuju Shanghai. Insiden tersebut menarik perhatian publik Tiongkok dalam beberapa hari terakhir setelah salah satu dari dua wanita yang terlibat mengunggah video di media sosial.

Dia merekam adegan itu saat mereka pergi ke kamar mandi dan mengunci pintu saat gadis kecil itu berteriak.

“Kami tidak akan membiarkan Anda pergi kecuali Anda berhenti menangis,” kata salah seorang wanita sambil duduk di toilet, dalam sebuah video yang diposting di Douiin, TikTok versi Tiongkok.

Ketika bayinya berhenti menangis, wanita yang merekam video tersebut membawanya keluar dan berkata, “Jika kamu membuat keributan lagi, kami akan kembali ke sini.”

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 26 Agustus 2024, pihak maskapai mengatakan bahwa selama hampir tiga jam penerbangan, gadis tersebut terbang bersama kakek dan neneknya dan menangis tanpa henti. Dua penumpang, dengan persetujuan sang nenek, membawa gadis itu ke toilet untuk mengajarinya.

Namun setelah berhari-hari mendapat kritik yang memuncak, maskapai tersebut meminta maaf atas insiden tersebut dan mengutuk perilaku kedua penumpang tersebut.

Wanita yang mengunggah video tersebut secara online mengatakan dia ingin memastikan penerbangannya nyaman bagi penumpang lain. Namun postingannya dengan cepat mendapat reaksi balik. Banyak pengguna media sosial yang menuduhnya tidak berperasaan dan mengejek anak kecil. Video itu kemudian dihapus.

“Orang dewasa berusia 30-an mungkin stres, tapi mereka tidak merasa nyaman saat anak-anak,” tulis salah satu pengguna di jejaring sosial Tiongkok, Weibo.

“Kita semua pernah menjadi anak-anak. Jangan jadi orang dewasa yang berdarah dingin,” komentar orang lain.

Banyak orang lain yang menyatakan kekhawatirannya bahwa kejadian tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak.

Sejumlah media pemerintah Tiongkok juga angkat bicara, menuduh kedua wanita tersebut melakukan pelanggaran dan menyerukan masyarakat untuk lebih menunjukkan belas kasihan terhadap anak-anak yang tidak dapat mengendalikan emosinya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *