Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Program 3 juta rumah per tahun merupakan salah satu program strategis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Program ini bahkan dicanangkan Prabowo-Gibran pada kampanye Pilpres 2024 dan masuk dalam Strategi Transformasi Nasional.
“Kita akan bangun 3 juta rumah untuk tunawisma. 1 juta di pedesaan, 1 juta di pesisir, 1 juta di perkotaan,” kata Prabowo pada debat kelima Pilpres 2024, 4 Februari 2024.
Perumahan yang layak sebenarnya merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi seseorang, selain pangan dan sandang. Tak heran, real estate atau properti menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabow.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, nilai backlog yakni kesenjangan antara jumlah rumah yang dibangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan penduduk masih mencapai 13,56%. . Jumlah tersebut berarti sekitar 9.905.820 keluarga di Indonesia masih menjadi tunawisma.
BPS juga mencatat hanya 63,15% keluarga Indonesia yang memiliki akses terhadap perumahan yang layak dan terjangkau. Pada periode pemerintahan sebelumnya 2014-2024, pemerintah membangun 9.206.379 unit rumah melalui program Satu Juta Rumah (PSR) yang dijalankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikuso mengatakan, Presiden Prabowo berencana membangun 3 juta rumah dalam setahun. Itu sebabnya 15 juta rumah akan dibangun dalam satu periode kepemimpinan Prabow, atau dalam lima tahun. Menurut Hasyim, kebutuhan tempat tinggal yang layak menjadi perhatian khusus Prabowa, selain program makanan bergizi gratis untuk mengatasi stunting.
“Bukan hanya makanan bergizi, tapi kalau anak-anak mendapat makanan di sekolah dua kali sehari, tapi mereka kembali ke gubuk dan harus tinggal bersama penyu atau hewan lain, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Jadi perumahan yang layak itu sangat-sangat penting. ,” kata Hasyim di acara “Propertinomic” yang diselenggarakan Real Estate Indonesia (REI) beberapa waktu lalu.
Target 100 hari Untuk mencapai target pembangunan 3 juta unit rumah rakyat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP) bekerja cepat. Menteri PKP Maruarar Sirait atau lebih dikenal Ara mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan rencana atau timeline yang jelas untuk memastikan tujuan tersebut tercapai. Ara menegaskan, program pembangunan perumahan rakyat akan dimulai pada 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabow.
“Saya dan Pak Fahri (Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah) berusaha menyelesaikan proyek tersebut sebelum masa rehat yakni. sebelum 6 Desember 2024,” kata Ara dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senin (11/04) di Jakarta. 2024).
Pada awal November 2024, Menteri PKP resmi mencanangkan Gerakan Nasional Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat yang diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahap awal proyek ini meliputi 250 unit rumah tanah di Kabupaten Tangerang, dengan prioritas diberikan kepada mereka yang belum memiliki rumah.
“Shelter ini kami prioritaskan bagi masyarakat yang belum mempunyai rumah, jadi sangat tepat sasaran,” kata Ara, Jumat (1/1/2024).
Pembangunan 250 rumah ini dilakukan di lahan seluas 2,5 hektar di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Tanah tersebut merupakan sumbangan PT Bumi Samboro Sukses, sedangkan pembangunannya dibiayai oleh Agung Sedayu Group, perusahaan milik pengusaha Sugiant Kusuma atau lebih dikenal dengan Aguan. Sugianto Kusuma alias Aguan (kiri) dan Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (tengah) saat peluncuran program perumahan gratis bagi masyarakat di Sukawala, Pakuhaja, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat, 1 November 2024. – ( Beritasatu .com/Medikantyo Junandika Adhikresna)
Farmhouse yang akan dibangun ini memiliki luas kadaster 60 m2 dengan tipologi 36. Komplek perumahan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya seperti sekolah, gate system dan taman bermain serba guna. Desain hunian mengusung konsep inklusif dan ekologis untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.
Rumah didesain dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu, dapur, dan garasi untuk mobil dan sepeda motor. “Tempat tinggal ini juga akan dikukuhkan sebagai properti. “Meski skalanya kecil, kami ingin segera mulai membangun ekosistem perumahan rakyat yang inklusif,” tambah Ara.
Menteri PKP mengharapkan proyek pembangunan rumah gratis ini selesai pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Keterlibatan Pemuda. Ara berharap akomodasi gratis ini bisa ditempati oleh anggota TNI-Polri berpangkat rendah, ASN kelas bawah, dan guru berdedikasi.
Menteri Kerjasama Ara juga mengatakan, Kementerian PKP harus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta, untuk melaksanakan program pembangunan 3 juta rumah per tahun seperti yang diperintahkan Presiden Prabowo. Kerja sama ini diperlukan, mengingat terbatasnya anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan.
Ara mengatakan, pada APBN 2025, kementeriannya hanya mendapat anggaran sebesar Rp5,078 triliun. Angka tersebut jauh di bawah anggaran Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR tahun 2024 sebesar Rp 14,68 triliun. Ara mengatakan enam perusahaan besar telah berjanji untuk mendukung program tersebut, dan semakin banyak orang yang bersedia menyumbangkan tanah mereka.