Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Firdaus Djaelani, Penasihat Kehormatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), mengatakan membuat asuransi mobil tidak akan sulit. Pasalnya, pada pembahasan putaran sebelumnya, industri asuransi melalui keterlibatan pemerintah berupaya memiliki konsorsium yang menguasai beberapa perusahaan asuransi.
“Konsorsium yang didalamnya terdapat beberapa perusahaan asuransi bisa bekerjasama dengan bengkel-bengkel, sehingga jika terjadi kecelakaan, mobil korban langsung difoto dan langsung dibawa ke bengkel rekanan konsorsium. Ini akan mempersulit asuransi”, jelas Firdaus Djaelani. pada Selasa (30 Juli 2024) di Investor Market Today IDTV.
Firdaus mengatakan, jika terjadi kecelakaan, maka orang yang menyebabkan kecelakaan tersebut tentunya harus bertanggung jawab secara hukum. Dengan asuransi mobil, Anda tidak perlu lagi terlibat perselisihan siapa yang salah.
Namun, Anda juga bisa segera membawa kendaraan roda dua atau roda empat Anda ke bengkel rekanan untuk diperbaiki. Oleh karena itu, besaran premi atau pembayaran yang ditetapkan sebagai biaya pengalihan risiko dari penanggung kepada tertanggung tetap diperhitungkan oleh pemerintah.
“Misalnya untuk sepeda motor kualitas tinggi, perpanjangan STNK-nya Rp 50.000 atau Rp 30.000 selama satu tahun. Kalau mobil, tergantung besar kecilnya mobil, misalnya Rp 100.000. Menurut saya tidak. terlalu mahal karena wajib. Tentu berharap hemat agar preminya tidak terlalu mahal, ujarnya.
Diketahui, wacana penerapan program asuransi wajib tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK). Pasal 39 A menyatakan bahwa pemerintah dapat mewajibkan kelompok masyarakat tertentu untuk membayar premi atau iuran kepesertaan sebagai sumber pembiayaan program asuransi wajib.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah belum membahas asuransi wajib kendaraan bermotor yang akan mulai berlaku pada awal tahun 2025.
“Belum ada pertemuan mengenai hal ini,” kata Presiden Jokowi, Kamis (25 Juli 2024).