Johor Bahru, prestasikaryamandiri.co.id – Tersangka penyerang kantor polisi di Ulu Tiram, Johor Bahru pada Jumat (17/5/2024) adalah seorang lone wolf. Dia mengatakan dia tidak memiliki rencana untuk membahayakan wilayah yang lebih luas.
Hal itu diumumkan pada Sabtu (18/5/2024) Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail.
Berdasarkan penyelidikan awal, kami menemukan bahwa penyerang bertindak sendirian, dia adalah serigala yang sendirian. “Dia didorong oleh beberapa motivasi berdasarkan pemahamannya sendiri karena jarang berinteraksi dengan orang lain,” kata Saifuddin.
“Ia bekerja secara independen dan terpisah dari misi yang lebih besar atau kelompok berbahaya. Tidak ada hal seperti itu,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Malaysia mengatakan penyerang, yang menewaskan dua petugas polisi dan melukai seorang lainnya, tidak berafiliasi dengan kelompok mana pun. Pernyataan tersebut berbeda dengan pernyataan polisi pada Jumat yang mengaitkan penyerang dengan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang tewas dalam baku tembak.
Polisi menyebut ada bukti tersangka berusia 21 tahun itu merupakan anggota kelompok teror JI.
Namun, pihak berwenang menyimpulkan bahwa pelaku bertindak sendiri setelah menginterogasi 46 orang demi kepentingan orang-orang yang ditandai dalam database mereka.
Pasca penyerangan tersebut, polisi menangkap lima anggota keluarga pelaku, termasuk ayah berusia 62 tahun yang diketahui merupakan anggota JI. Polisi telah menangkap dua orang lainnya karena dianggap sebagai tersangka.
Saifuddin mengatakan kepada wartawan bahwa 46 orang yang diinterogasi segera setelah kejadian itu membantu penyelidikan dan tidak ditangkap.
“Orang-orang ini dipanggil dengan maksud untuk diperiksa polisi untuk memastikan motif (tersangka),” ujarnya.
Ia pun menegaskan, polisi masih mendalami motif para tersangka dan mengimbau masyarakat berhenti berspekulasi. “Kami ingin meyakinkan semua orang bahwa keselamatan publik adalah yang paling penting dan polisi akan melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelesaikan insiden ini,” tambahnya.
