Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Sebanyak 923 Kepala Keluarga (KK) dan 3.121 jiwa terdampak banjir di Wilayah Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Hal itu disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari Departemen Penanggulangan Bencana, Informasi dan Komunikasi pada Sabtu (5/11/2024) di Jakarta.

Berdasarkan informasi yang diterima BNPB, ada 923 KK atau 3.121 warga yang terdampak (banjir Konawe Utara), ujarnya.

Abdul mengatakan, banjir yang melanda Wilayah Konawe Utara sejak Jumat (5 Maret 2024) juga berdampak pada tujuh kecamatan seperti Kecamatan Langgikima, Landawe, Wiwirano, Oheo, Asera, Andowia, dan Molawe.

“Warga ada yang mengungsi ke kerabat dekatnya sendiri,” ujarnya.

Menurut Abdul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Konawe Utara saat ini sedang melakukan pendataan jumlah pengungsi lainnya.

Banjir tersebut menimbulkan banyak kerugian, antara lain 729 unit rumah tinggal dan 327,7 hektar lahan pertanian dan tanaman pangan. Banjir juga berdampak pada banyak tempat umum, seperti dua gereja, sebuah jembatan, dan sebuah sekolah dasar di Desa Laronganga.

“Hingga Sabtu (5/11/2024), akses jalan Desa Sambandete di Kecamatan Oheo terendam banjir hingga 1 meter. Ayo, dua mobil tronton tersapu banjir bandang,” ujarnya.

Karena situasi tersebut, kata Abdul, pemerintah Konawe Utara menetapkan keadaan darurat pada 9 hingga 23 Mei 2024.

Pemberitahuan darurat dikirimkan dari kantor BPBD Kabupaten Konawe Utara, Desa Wanggudu, Kecamatan Asera, katanya.

Menurut Abdul, penanganan bencana masih dilakukan BPBD Kabupaten Konawe Utara bekerja sama dengan dewan pimpinan daerah (Forkompimda).

Abdul menambahkan, BPBD Konawe Utara juga telah menyiapkan tenda pengungsian dengan detail lokasi, antara lain di Desa Tambakua satu unit, di Desa Sambandete dua unit, di Desa Alawangudu satu unit, di Desa Puuwanggudu satu unit, dan di Desa Labungga satu unit. BPBD juga menyiagakan 10 kapal untuk evakuasi dan transportasi.

Tim gabungan saat ini harus menghadapi terlalu sulitnya akses jalan di Desa Sambandete, serta muatan yang habis setelah didistribusikan ke delapan desa terdampak.

BPBD Kabupaten Konawe Utara terus mewanti-wanti dan memantau terus menerus, mengingat peringatan dini cuaca Sulawesi Selatan yang diberikan BMKG hingga tanggal 15 Mei 2024, alam yang masih ibu kota menyebabkan hujan lebat ringan di wilayah Kabupaten Konawe Utara.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *