Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Perusahaan milik Elon Musk, Tesla, akan mengeluarkan dana sebesar 500 juta dollar AS atau Rp 8 juta untuk memperluas jaringan supercharger kendaraan listrik. Hal ini terjadi setelah pemecatan karyawan kunci di bagian penagihan.

Pada Senin (13/5/2024), Elon Musk mengatakan: “US$500 juta itu untuk konstruksi baru dan perluasan, belum termasuk banyak biaya operasional.”

Tesla Supercharger station atau stasiun pengisian mobil Tesla bisa dikatakan sukses dan banyak diminati.

Amerika Serikat (AS) sedang ramai menggunakan teknologi pengisian daya Tesla, bersama Ford Motor Company, General Motors, Rivian, dan pabrikan lainnya.

Mereka akan menerima konektor pengisian daya Tesla dan pelanggan mereka akan memiliki akses ke jaringan Tesla Supercharger.

Banyak pembuat mobil listrik telah mengadopsi standar pengisian daya Tesla di Amerika Utara, membawa Tesla lebih dekat ke harga paling kompetitif di industri.

Namun, keputusan Elon untuk menutup Divisi Tenaga Listrik akan membahayakan rencana pemasangan stasiun baru dalam waktu dekat dan dapat menunda upaya Presiden Joe Biden untuk melistriki jaringan transportasi Amerika.

Pemerintahan Biden telah memberikan dana sebesar $5 miliar kepada negara bagian selama lima tahun untuk membangun 500.000 stasiun pengisian listrik, yang merupakan bagian dari Inisiatif Infrastruktur Kendaraan Listrik. Tesla adalah salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek ini.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *