Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Bus PO Trans Fajar Putera yang jatuh dan menewaskan 11 orang di Subang mengembalikan jenazah saat berada di dalam toko. Hal ini terlihat pada jalur bus campuran, antara jenazah Adiputro di Malang dan Laksana dari Semarang.

Hal itu diungkapkan salah satu akun TikTok Erman Hidayat saat menanyakan soal jenazah bus tersebut.

“Apa masalahnya, apa tubuhnya?” Situs web.

Erman pun menanggapi dengan mengatakan badan bus PO Trans Fajar Putera tidak terlihat.

Erman mengatakan, Rabu (15/5/2024), “Gak jelas pak tua, campur aduk. Adiputro pintu depan, Laksana pintu belakang”.

Dalam video yang diposting, terlihat pintu depan bus maut itu berasal dari jenazah Adiputro. Yang satu ini terkenal dengan karoseri mobilnya yang unik di Malang. Kini pintu belakangnya juga dari Laksana yang dikenal dengan merek bodi.

Website lain menyebutkan bodi bus aslinya adalah Laksana, namun bagian depannya diganti oleh bengkel.

Di websitenya tertulis: “Kalau kartu aslinya dari Laksana, pasti ini buatan ulang. Saya tidak tahu dari bengkel mana.”

Situs lain mengatakan bodi bagian atas dibuat oleh Adiputro dan Jetbus 3+, namun interiornya sama.

Bodi belakang Jetbus 3+, depan Laksana, ini konsep, demikian bunyi situs tersebut.

Namun di website lain dijelaskan bahwa bodi asli kendaraan ini adalah Laksana Discovery yang kemudian diubah di bengkel menjadi Adiputro Jetbus 3+.

Bodywork aslinya dirancang oleh Laksana, dan telah dimodifikasi beberapa kali menjadi Jetbus 3, kata situs tersebut.

Bodi aslinya seperti Discovery non high (HD), tapi diubah menjadi Jetbus 3 super high floor (SHD), kata saluran tersebut.

Diketahui, bus ini beberapa kali berganti PO dan pertama kali memiliki PO SAN di Bengkulu.

“Dia berpindah tangan PO San, PO Jaya Hage, PO Maulana Trans, dan PO Putra Fajar. Yang mengejutkan, bus AKAP sudah berganti,” kata pemilik akun TikTok itu.

Perpindahan tangan bus itu sendiri sudah mendapat persetujuan dari CEO PT SAN Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan. “Iya (benar pemilik pertama PO SAN), kami jual (bus) ke Jaya Guna Hage 2022,” kata Sani yang populer itu.

Setelah diantar ke Jaya Guna Hage, bodi bus diperbarui dengan bodi Laksana Discovery yang sudah bekas, diubah menggunakan bodi SHD model Adiputro.

Selepas dari Jaya Guna Hage, bus pembunuh itu berubah menjadi PO Maulana Trans. Tidak ada perubahan pada bus saat itu. Perubahan baru terjadi ketika PO Maulana Trans menjual bus tersebut ke PO Trans Putra Fajar.

Di tangan PO Trans Putra Fajar, bus tersebut diubah menjadi bus wisata dengan sasis SHD. Saat itu, PO Trans Putra Fajar terinspirasi dari bodi SHD buatan Adiputro Body.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *