Samarinda, prestasikaryamandiri.co.id – Hujan deras melanda hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur dan kembali menyebabkan banjir di Kota Samarinda pada Jumat (03/05/2024). Beberapa sekolah kini tertutup lapisan lumpur tebal akibat banjir yang menyebabkan operasional belajar mengajar (TEA) ditutup sementara.
Salah satu sekolah yang terdampak parah akibat banjir adalah SD Negeri 011 di Jalan Ampera, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
Hujan deras yang melanda hampir seluruh wilayah di Kalimantan Timur menyebabkan seluruh ruangan dan gedung di sekolah ini terendam banjir hingga 60 sentimeter.
Meski banjir perlahan surut, sejumlah ruang kelas, ruang guru, dan halaman sekolah kini terendam lumpur tebal.
Akibatnya, pihak sekolah terpaksa memulangkan siswanya lebih awal, sehingga KBM ditutup sementara.
Salah satu guru SD Negeri 011 Palaran, Ernie mengatakan, banjir besar terjadi dua kali di sekolahnya pada tahun 2024. Namun banjir besar kali ini justru menyisakan genangan lumpur yang cukup tebal sehingga dianggap berbahaya bagi pelajar.
“Itu terjadi dua kali, dua kali lebih buruk. Dulu disini sering terjadi banjir, tapi tidak ada lumpur, tadinya banjir hujan, sempat mengalir, tapi sekarang sudah dua kali becek. Saat ditemui di lingkungan SD Negeri 011 Palaran, Samarinda, Ernie mengatakan kepada prestasikaryamandiri.co.id.
Menurut dia, banjir besar kali ini terjadi saat seluruh siswa sedang belajar di kelasnya. Agar tidak membuat khawatir para orang tua, pihak sekolah terpaksa memulangkan mereka lebih awal dan menghentikan proses belajar mengajar untuk sementara.
“Tadi karena masih belajar semuanya, kami langsung sampaikan ke rombongan karena banjirnya besar sehingga semuanya terendam. Makanya kami langsung antar pulang dan suruh jemput,” ujarnya.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda juga mengirimkan mobil tangki air untuk menyemprot lingkungan sekolah yang dipenuhi lumpur dan membersihkan sekolah dari genangan lumpur.
Hal ini terjadi karena genangan lumpur pasca banjir cukup kental dan tidak bisa dibersihkan dengan tangan sehingga genangan lumpur harus segera dibersihkan dengan cara disemprot.
Sementara menurut BPBD setempat, belum ada laporan adanya korban jiwa akibat banjir tersebut, namun masyarakat diminta waspada terhadap banjir susulan karena masih terjadi hujan deras di wilayah Kalimantan Timur.