Polewali Mandar, prestasikaryamandiri.co.id – Waktu menunaikan ibadah haji menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang musiman yang menjual barang haji, seperti yang ada di halaman Masjid Raya Syuhada, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Para pedagang musiman ini antusias menyuplai perhiasan haji kepada calon jamaah haji peserta orientasi manasik haji baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Para pedagang musiman ini menjual berbagai pernak-pernik haji seperti baju ihram, baju haji, mukena, peci, kaca mata, celana, celana dalam hingga yang biasa disebut madawarah atau baju khas bugis.
Harganya pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupee. Musim haji kali ini tentu membawa berkah bagi para pedagang musiman ini karena omzetnya meningkat dua kali lipat.
Selain lokasinya yang dekat, harga perhiasan haji yang dijual pedagang musiman jauh lebih murah dibandingkan harga pasar, sehingga jamaah haji yang ikut pemanduan tidak menyia-nyiakan kesempatan berbelanja ini.
Pedagang perlengkapan haji, kata Fery, merupakan pedagang musiman seperti dirinya yang berkeliling untuk menawarkan perlengkapan haji kepada calon jemaah haji yang mencari panduan ibadah haji.
“Ini menjadi berkah bagi kami, sebagai penjual musiman seperti ini, kalau bukan musim haji, barang yang kami jual tetap kami simpan. Setelah Idul Fitri penjualnya sepi, tapi setelah masuk Musim Haji datanglah, omzetnya meningkat dengan baik. Saat musim haji seperti ini, dia mengaku mengalami peningkatan omzet yang bisa mencapai 200%,” kata Fery, Senin (06/05/2024).
Menurut dia, perlengkapan haji yang paling banyak diminta jamaah haji adalah baju ihram, sandal, celana dalam, celana, dan kunci bagasi.
Harganya bermacam-macam, misalnya sandal Rp 50.000, celana Rp 40.000, sepatu Rp 100.000, harga belum tentu tergantung barangnya. Kebanyakan yang beli adalah jemaah haji perempuan, ”ujarnya.
Sementara itu, calon jemaah haji Suhana mengaku membeli perlengkapan haji di tempat tersebut karena lokasinya berdekatan dan harganya jauh lebih murah dibandingkan pasar.
“Saya beli baju Madawarah, songkok aji untuk dipakai nanti di Tanah Suci, kalau ke pasar harganya mahal, jadi saya beli di sini. Harga di pasar Rp 350.000, tapi di sini hanya Rp 200.000. ,” dia berkata.
Ia menjelaskan, pembelian pertamanya dilakukan dengan hati-hati karena khawatir tidak sempat berbelanja selama berada di Mekkah.
“Kita ingin fokus ibadah di Tanah Suci, bukan belanja, makanya kita siapkan perlengkapan hajinya dulu, baju-baju itu nanti dipakai saat kita di Tanah Suci atau saat kita pulang ke kampung halaman,” ujarnya. . .