JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti diskusi mendalam bertema “Kemajuan Kesehatan: Menurunnya Tingkat Kesehatan” pada acara daily investor roundtable yang digelar di Hotel Westin Jakarta, Selasa (8 Juni 2024). Indonesia Healthcare Industry” dipandu langsung oleh CEO B-Universe Engartiasto Lukita.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan upaya serius pemerintah untuk meningkatkan swasembada obat-obatan Indonesia. Ia menekankan pentingnya pengembangan hilirisasi industri farmasi untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku farmasi dari negara lain, khususnya India dan China.
“Kita mempunyai potensi besar untuk memproduksi obat sendiri,” kata Budi.
Namun diakuinya, proses hilirisasi ini memiliki permasalahan, salah satunya adalah tingginya harga bahan baku impor yang kerap dimanipulasi oleh produsen asing.
Budi mencontohkan kasus parasetamol, dimana produsen di India dan China kerap menjual bahan baku setengah jadi seperti parasetamol dengan harga yang tidak wajar. Hal ini membuat biaya produksi parasetamol kompetitif di dalam negeri.
“Harga jinten yang mereka (produsen luar negeri) jual sama dengan harga venole yang kita jual di sini. Oleh karena itu, sepertinya harga soba tartar sedang naik,” kata Budi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Kesehatan mendorong penanaman modal asing untuk membangun pabrik di Indonesia. Dengan cara ini diharapkan dapat menciptakan skala ekonomi yang lebih besar dan menurunkan biaya bahan baku farmasi.
“Kami akan mengajak perusahaan farmasi China dan India untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka bisa bekerja sama dengan perusahaan farmasi dalam negeri,” kata Budi.
Budi menegaskan, kehadiran badan usaha dalam negeri yang memproduksi bahan baku penting untuk menjaga stabilitas kesehatan negara, terutama dalam menghadapi keadaan darurat seperti wabah penyakit. Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing industri farmasi nasional.
Enggartiasto Lukita, CEO B-Universe, juga menekankan pentingnya hilirisasi industri farmasi dalam diskusi tersebut. Ia mengatakan, pemerintah harus memberikan insentif yang lebih menarik bagi investor untuk berinvestasi di sektor ini.
“Pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif agar investor tertarik berinvestasi di industri farmasi,” kata Ndiaasto.
Selain itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghimbau masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi beban rumah sakit. .
“Jangan ke RS, kalau RS kosong berarti Menteri Kesehatan sangat baik dan sukses,” ujarnya.
Selain itu, Budi juga memberikan beberapa tips kesehatan sederhana, seperti menjaga pola makan seimbang, tidur yang cukup, berolahraga 30 menit sehari, dan rutin memeriksakan kesehatan. .
“Dengan menjaga tekanan darah, gula darah, dan kolesterol, kita bisa mencegah banyak penyakit,” ujarnya.
Budi mengatakan pola hidup sehat tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, namun juga berdampak positif pada keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. .
“Jika masyarakat Indonesia menjadi lebih sehat, maka beban rumah sakit akan berkurang dan efisiensi sistem kesehatan akan meningkat,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menyebarkan pesan gaya hidup sehat kepada orang-orang di sekitarnya.
“Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih sehat,” ajaknya.
Guna memperkuat ekosistem investasi di Indonesia, Grup Astra kembali menunjukkan komitmennya dengan mendukung penyelenggaraan daily investor roundtables. Dukungan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada investor melalui berbagi pengetahuan, koneksi dan akses terhadap peluang investasi yang lebih luas.