JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Sebanyak 91 orang selamat dari banjir disertai tanah longsor di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Di sisi lain, tujuh orang lainnya dilaporkan hilang.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Pencarian dan Pertolongan (Besarna) Noir Isrodin mengatakan, informasi tersebut didapat dari laporan tim SAR di lokasi bencana.
Bencana tersebut berdampak pada masyarakat Kabupaten Wajo, Sidrap, dan Luwu yang terdampak banjir pasca longsor pada Kamis (2/5/2024) dan Jumat (3/5/2024) malam.
Tujuh orang yang hilang dalam penggeledahan tersebut merupakan warga Desa Lutu, Latimojong, Buntu Sarek, termasuk empat perempuan dan tiga laki-laki, dua di antaranya lansia dan satu anak berusia sembilan tahun, kata Jakarta. (4/5)/2024)
Nama masing-masing korban adalah Rumpak (L/97 tahun), Jatima (P/55 tahun), Rima (P/84 tahun), Muh Mesir (L/29 tahun), Mawi (L/57 tahun ), Sukma (P/9 tahun), dan Kapila (L/84 tahun).
Noir membenarkan, sejak kemarin, 27 personel Dinas Pupuk Makassar dikerahkan untuk menangani dampak bencana di bawah komando gabungan Direktur Operasi Basarnas.
Awalnya, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NNPP PB), Kabupaten Luwu menjadi wilayah yang paling terdampak bencana.
Hujan deras berkepanjangan sejak Kamis melanda wilayah tersebut pada Jumat sekitar pukul 01.17 WITA.
Dampak bencana semakin diperparah dengan terjadinya banjir di sungai Rongkong dan Balisia.
Pusdalup BNPB mencatat 14 orang meninggal dunia di Luwu dan seluruh 1.867 rumah serta sawah warga terendam air setinggi 1-3 meter hingga Sabtu pagi.
Sebanyak 103 bangunan rusak berat, 42 bangunan hanyut, empat ruas jalan dan satu jembatan hancur, termasuk 14 unit sepeda motor dan kendaraan.