Mojokerto, prestasikaryamandiri.co.id – Pria yang awalnya hobi berkicau kini telah berhasil beternak atau beternak burung batu pie. Ia pun rela mengubah rumahnya menjadi lahan pertanian.
Peternak murai Djavid, warga Dusun Kenongo, Desa Watu Kenongo, Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur Pria berusia 31 tahun ini bisa meraup keuntungan Rp 2,5 juta hingga Rp 10 juta per bulan dari hasil penjualannya. burung murai. . batunya.
Burung kicau tersebut ia beternak di belakang rumahnya yang berukuran 4×8 meter. Taman ini merupakan tempat berkembang biaknya kelelawar murai. Wabah Tanduk Batu. – (prestasikaryamandiri.co.id/Achmad Supriyadi)
Dibantu istri dan dua orang pekerjanya, Djavid beternak banyak jenis burung murai batu, mulai dari Medan, Lempuyang, dan Aceh. Ada juga burung murai ekor panjang yang dipelihara di penangkaran. – (prestasikaryamandiri.co.id/Achmad Supriyadi)
Jangan tanggung-tanggung, burung murai yang dijual di pasaran juga memiliki nilai yang besar, tergantung jenis dan umur burungnya.
Mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 10 juta (per burung) tergantung kualitas peternaknya, kata Djavid tentang hasil budidaya persegi, Minggu (12 Januari 2024). – (prestasikaryamandiri.co.id/Achmad Supriyadi)
Saat ini Djavid memiliki sembilan jenis burung murai. Sepasang orang tua dapat mengerami dua hingga empat individu. “Panen setiap 25 hari. Dalam sebulan kami bisa menjual 3 sampai 5 ekor ikan,” tegasnya.
Rata-rata pembeli burung Djavid Bird Farm dari luar daerah bahkan luar Mojokerto seperti Banjarmasin, Bali, Jakarta dan Bandung menaruh perhatian besar terhadap burung batu dewasa. – (prestasikaryamandiri.co.id/Achmad Supriyadi)
“Pemasarannya lewat TikTok dan juga media sosial lainnya. Kami fokus menjual anak muda dan tidak pernah menjual orang tua,” tutupnya tentang usahanya beternak burung murai kelelawar saya.