Bangkok, prestasikaryamandiri.co.id – Penantang teratas kelas bantam Muay Nico Carrillo ingin melihat Jonathan Haggerty terpecah di 168: Denver. Meskipun ia hanya berkompetisi dalam satu kejuaraan tahun lalu, atlet yang dikenal sebagai “Raja Negeri Utara” ini langsung mengukir namanya dalam divisi tersebut setelah mengalahkan banyak petarung papan atas seperti Muangthai PK Saenchai dari Thailand dan Nong-O Khama yang legendaris.
Yang terbaru, ia mengalahkan Saemapetch Fairtex sebanyak tiga kali dan menang TKO pada ronde kedua. Carrillo mengalami beberapa pertarungan signifikan saat berbagi ring dengan sesama artis KO.
Kemenangan atas juara bertahan dan pesaing utama keempat mengukuhkan gelar Carrillo sebagai pesaing kuat perebutan sabuk emas berikutnya.
Namun, ia harus menunggu terlebih dahulu hasil pertandingan UFC 168: Kejuaraan Dunia Muay Thai bulan September mendatang antara juara bertahan divisi tersebut dan Superlek Kiatmoo9 di Denver.
Dalam wawancara selepas pertarungan, petarung berusia 25 tahun itu mengaku ingin melihat Hagerty terjatuh secara langsung. Ia juga siap terbang langsung ke Amerika untuk menyaksikan pertarungan terpenting di divisinya.
“Saya ingin sekali melakukannya,” kata Carrillo kepada South China Morning Post.
Carrillo tentu ingin melihat Haggerty dikalahkan oleh Superlek, namun ia ingin merebut sabuk bergengsi dari The General.
Seperti Indonesia dan Malaysia, Skotlandia dan Inggris merupakan rival olahraga, meski sama-sama bagian dari Persemakmuran Inggris.
“Saya suka melawan Haggerty karena dia tidak lebih baik,” tegasnya. “Saya hanya ingin menjadi orang yang melepaskan sabuk itu darinya.”
Carrillo pun merasa puas dengan hasil laga terbarunya melawan Saemapetch. Pasalnya, citra sang juara Thailand juga sangat disegani di panggung impresif.
“Saya sangat senang dengan penampilan saya, satu lagi legenda Thailand masuk dalam daftar korban saya dan tidak banyak orang yang melakukan hal yang sama seperti saya,” jelas Carrillo.
Prestasi spektakuler petarung asal Skotlandia itu pun membuatnya mendapatkan penghargaan penampilan tunggal senilai $50.000 atau setara Rp 1 miliar di ajang tersebut.
“Iya, rasanya seperti terbang ke bulan setelah meraih penghargaan ini,” tutupnya. “Jika Anda ahli dalam suatu hal, menurut saya Anda harus dibayar untuk itu.”