Ponorogo, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang pemulung bernama Supertono (60) yang tinggal di Desa Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo berhasil mewujudkan mimpinya mencapai rukun Islam kelima pada tahun 2024. Dia harus menabung selama 26 tahun untuk bisa. Haji tahun ini.
Ia yang hanya seorang pemulung dan bekerja serabutan, mulai menunaikan ibadah haji pada tahun 1998. Sejak saat itu, ia yang hanya bekerja sebagai tukang becak, tukang bersih-bersih, dan pemulung, mulai terhindar dari akibat penderitaannya. Bekerja untuk menabung untuk haji.
Ia menentukan besaran uang yang didapat dari kerja kerasnya, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 3.000 per hari untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian bertahap dari ribuan menjadi Rp. Akhirnya pada tahun 2011 tabungannya mulai menumpuk dan ia gunakan untuk mendaftar haji.
Istri Supertono, Marpungah (59) mengatakan, suaminya sabar dan sabar. Meski berasal dari keluarga miskin, tekadnya untuk menunaikan ibadah haji memaksa suaminya menabung selama 26 tahun. Akhirnya, dia mendapat panggilan untuk melakukannya tahun ini.
“Iya saya senang, saya senang, karena kami orang miskin, kami ingin sekali berangkat haji. Uangnya dari bekak, memulung, setiap hari biasanya saya menabung, kalau ada Rp 3.000, kalau ditabung Rp 5.000. , kadang lebih. Mungkin,” kata Marpungah.
Pak Tono, begitu ia disapa, terus bekerja sebagai pemulung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung untuk haji. Bahkan, apapun pekerjaan yang dilakukannya selain menabung untuk haji, ia berhasil menyekolahkan kedua anaknya hingga menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.
“Mulai menabung sejak tahun 1998, tabungan waktu itu Rp 3.000, Rp 5.000, dana (suka). Ngantos kulo betok niku, katah arto niku sak tampah, sexine bojo kulo niku, nggeh atusan, nggeh Limang atusan (sampai saya tidak buka rekening tabungan, jumlahnya satu Tampa/Winoying, istri saya saksi, Rp 100.500), “kata Tono.
“Kulo Rumiyin Tukang Becak, Penyapu, Mulung, Kaleh diutus oleh Tiang Nopo-Nopo Ngehmindne Gendeng, Nutuh Uwit, Ngeh Nopo-Nopo Ngoten Niku, sampai saat ini Kulo masih Mulung Niku (saya tukang becak,., sama” Tetangga saya disuruh memperbaiki genteng, menebang pohon, berbuat sesuka saya, bahkan sampai sekarang saya pemulung,” tambah Tanu.
Tono merasa senang sekaligus gembira bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, tak henti-hentinya ia menangis menceritakan perjuangannya untuk bisa menabung untuk menunaikan ibadah haji hingga lunas sebelum ia berangkat. 2024.