Lebanon, prestasikaryamandiri.co.id – Angkatan bersenjata Hizbullah mengirimkan kendaraan udara tak berawak berisi bahan peledak untuk menyerang sebuah pangkalan di Israel utara pada Senin (5/8/2024). Menurut laporan, dua tentara Israel terluka akibat serangan itu.

Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang didukung Iran, hari ini mengatakan bahwa pasukannya telah mengerahkan pesawat yang membawa bahan peledak di Israel utara sebagai tanggapan atas serangan terhadap pangkalan militer di Israel utara sebagai tanggapan atas serangan dan pembantaian yang dilakukan negara Zionis di Israel selatan. Di beberapa desa di Lebanon pagi ini.

Menurut informasi dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sebuah pesawat tak berawak Hizbullah menghantam daerah dekat pemukiman Ayelet Hashahar di utara negara itu, melukai dua tentara Israel dan melepaskan tembakan. Petugas pemadam kebakaran berangkat untuk memadamkan api.

Militer Israel juga mengatakan, pada Minggu malam, 8 April 2024, jet tempur menyerang depot senjata Hizbullah dan beberapa sasaran lainnya di kawasan Kafr Qila, Lebanon selatan. Artileri Israel juga menghantam wilayah Saba’a dan Rachaia al-Fuhar.

Sebuah pesawat tak berawak Lebanon jatuh di dekat kota Malkiya dan tidak menimbulkan kerusakan, tambah IAF. Selain itu, pasukan pertahanan udara Israel mencegat benda-benda udara mencurigakan yang diluncurkan dari Lebanon ke wilayah Galilea Barat.

Menurut media Lebanon, dua warga sipil tewas di distrik Mays al-Jabal di selatan negara itu akibat serangan pesawat tak berawak Israel.

Israel dan Hizbullah telah berperang hampir setiap hari sejak konflik di Gaza dimulai akhir tahun lalu. Namun kedua belah pihak dikatakan telah berusaha untuk menjaga konflik tetap tenang untuk menghindari perang skala penuh.

Pada tanggal 27 Juli, situasi berubah setelah sebuah roket menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, menewaskan 12 remaja. Israel menuduh Hizbullah berada di balik serangan itu, namun kelompok militan tersebut membantahnya.

Ketegangan terus berlanjut sejak pembunuhan pemimpin Hizbullah Fouad Shukri dan Ismail Haniyeh, pemimpin politik sekutu Hamas, pekan lalu. Iran, Hamas dan Hizbullah menyalahkan Israel, namun Tel Aviv hanya mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Shukri.

Teheran dan milisi sekutunya juga telah mengumumkan tanggapan keras terhadap Israel, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai risiko perang skala penuh di Timur Tengah.

Serangan pesawat tak berawak pada pagi hari tanggal 5 Agustus bukanlah bagian dari rencana tanggapan Hizbullah terhadap pembunuhan tersebut. Kelompok bersenjata tersebut juga menembakkan lebih dari 50 roket ke Israel utara sehari sebelumnya, menyebabkan beberapa kerusakan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *