Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Charles Bonar Siright memutuskan keluar dari basis politiknya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusannya adalah mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumut pada 2024.

“Saya memutuskan keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 28 Juni 2024,” kata Charles Bonar Seright di Instagramnya, Selasa (2/6/2024).

Charles Bonar Searight pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PDIP yang telah memberinya ruang politik.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus DPD DKI PDI Parjuwangan @dpdpdipjakarta atas kerja sama dan kerjasamanya selama ini.”

Ia menilai keputusannya keluar dari PDIP merupakan hasil dari beberapa jajak pendapat yang dilakukan terkait niatnya mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumut pada 2024.

“Keputusan politik yang strategis harus kita ambil untuk menyikapi kemauan masyarakat Sumut dan hasil berbagai survei politik, termasuk hasil Lembaga Penelitian Pemilu (LKPI) pada 20 Mei 2024 hingga 31 Mei 2024. Sumut Tahun 2024 mempunyai tingkat persetujuan masyarakat tertinggi terhadap calon Wakil Wali Kota dan katanya menduduki peringkat tertinggi di kalangan masyarakat sebagai calon Wakil Wali Kota Sumut 2024.

Charles Bonar Searight mengatakan, hasil survei tingkat persetujuan masyarakat terhadap calon Wakil Gubernur Sumut 2024 mencapai 58,6%.

Sedangkan sebagai calon Wakil Gubernur Sumut pada tahun 2024, tingkat penerimaan masyarakat mencapai 60,7%.

Padahal, keputusannya keluar dari PDIP adalah menggandeng Bobby Nasution.

“Setelah kami melakukan berbagai operasi pemantauan, observasi dan aktif menguasai keinginan masyarakat Sumut dalam Roadmap Sumut dan berkumpul pada bulan April hingga Juni 2024, saya putuskan untuk bekerjasama dengan Bobby Nasusan di Pilkada Sumut 2024. katanya.

Terakhir, bersama Bobby Nasusan, ia mengaku mendapat kepercayaan masyarakat Sumut untuk mengikuti Pilkada Sumut 2024.

“Saya bergabung dengan salah satu partai politik Koalisi Indonesia Berkembang (KIM) pendukung Bobby Nasusan, seperti Gerindra, Golkar, PAN, Partai Bintang Kecil, PSI, Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda dan partai lainnya,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *