Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kementerian Keuangan (Kemenke) menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan dan pemahaman APBN pada generasi muda. 

Ubaydi Soche Hamidi, Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian Keuangan, menekankan peran guru dalam memahami literasi keuangan dan APBN.

Peran guru penting dalam meningkatkan literasi keuangan generasi muda di Indonesia serta memahami peran APBN dan alat investasi khususnya SBN ritel, kata Ubai, dikutip Antara, Kamis. / 10/2024)

Menurutnya, diperlukan kerja sama untuk menciptakan koalisi yang kuat dalam menciptakan generasi muda yang cerdas finansial dan memahami pentingnya peran APBN dalam pembangunan.

Selain itu, pakar manajemen keuangan Danny Ridwan mengatakan peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.

Selain itu, masyarakat juga perlu beralih dari saving society menjadi investing society, dengan harapan kebebasan pembangunan ekonomi dapat tercapai, ujarnya. 

Oleh karena itu, DJPR Kementerian Keuangan telah menerbitkan berbagai instrumen SBN ritel sebagai pilihan investasi yang nyaman, aman, dan menguntungkan bagi masyarakat.

“Kami juga melihat adanya tren investor yang lebih memperhatikan isu lingkungan dan keberlanjutan. Kami telah mengembangkan produk obligasi/sukuk tematik seperti Green Sukuk, SDGs Bond, dan Blue Bond. Kini pemerintah menawarkan SUN ritel seri ORI026T3 dan ORI026T6. adalah “Obligasi” SDG ritel pertama, ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *