Rafah, prestasikaryamandiri.co.id – Sedikitnya 34 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (12 Juli 2024). Serangan itu menghantam sebuah rumah di Kota Gaza, menewaskan empat wanita. Militer Israel belum secara resmi mengomentari serangan tersebut.
Sebelumnya diumumkan bahwa 30 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza. Namun angka tersebut kemudian direvisi. Otoritas kesehatan Gaza juga melaporkan puluhan orang terluka, meski tidak membedakan jumlah korban antara warga sipil dan milisi.
Israel menuduh kelompok milisi Hamas menggunakan warga sipil dan properti sebagai tameng. Hamas membantah tuduhan tersebut. Konflik tersebut berlangsung lebih dari 14 bulan, menimbulkan kekacauan di Gaza dan menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina.
Di tengah kekerasan yang terus berlanjut, Qatar menyatakan harapannya akan perjanjian gencatan senjata. Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan negaranya sedang berupaya untuk memulai perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, terutama setelah hasil pemilihan presiden baru AS.
Utusan Timur Tengah pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump juga melakukan perjalanan ke Qatar dan Israel untuk mendukung gencatan senjata. Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mengakhiri perang dan membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Namun, Hamas menegaskan pihaknya hanya akan menerima gencatan senjata jika mengakhiri perang di Gaza, sementara Israel mengatakan perang hanya bisa dihentikan jika Hamas dihancurkan.
Pada hari Sabtu, setelah serangan Israel di Gaza, Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menerima tawaran mediator, asalkan kesepakatan itu memenuhi kepentingan rakyat Palestina dan mengakhiri penderitaan mereka. Hamas juga mencari dukungan internasional.