Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Iran menembakkan sedikitnya 180 roket ke Israel pada Selasa malam (10 Januari 2024), menyebabkan kerusakan dan kebakaran akibat jatuhnya pecahan rudal. Menurut pihak berwenang Israel, tidak ada korban luka. Sebagian besar rudal berhasil dicegat, namun beberapa mendarat.
Serangan itu terjadi setelah Israel mengumumkan bahwa pasukan daratnya telah memasuki wilayah Lebanon pada malam sebelumnya untuk melakukan operasi terbatas yang bertujuan melenyapkan pejuang Hizbullah dan infrastrukturnya.
Di sisi lain, Hizbullah mengaku belum melihat tanda-tanda kehadiran pasukan Israel dan menyatakan siap menghadapinya.
Israel mengatakan operasi daratnya akan fokus pada wilayah sempit di sepanjang perbatasan. Namun, peringatan evakuasi yang dikeluarkan meluas ke wilayah Lebanon yang lebih luas, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan invasi skala penuh.
Dalam beberapa hari terakhir, serangkaian serangan udara Israel telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan beberapa komandan penting serta memaksa ratusan ribu warga Lebanon mengungsi. Israel mengatakan operasi darat diperlukan untuk memulangkan puluhan ribu warga Israel dari utara yang terkena serangan roket Hizbullah.
Mengapa Iran menembakkan rudal ke Israel? Militer Israel menemukan penembakan 180 rudal dari Iran setelah pukul 19:30. Sirene terdengar di seluruh area dan warga Israel disarankan untuk berlindung. Menurut seorang pejabat keamanan Israel, sebagian besar roket dicegat melalui kerja sama dengan Amerika Serikat, namun beberapa menghantam bangunan dan memicu kebakaran.
Iran mengatakan serangan rudal itu sebagai pembalasan atas kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Jenderal Garda Revolusi Abbas Nilforushan, yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut pekan lalu. Iran juga menyebut nama Ismail Haniyeh, seorang pemimpin Hamas yang tewas dalam dugaan serangan Israel di Teheran pada bulan Juli. Iran menegaskan serangan ini hanyalah “gelombang pertama”, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
April lalu, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah ke Israel. Sebagian besar dicegat sebelum mencapai Israel, namun seorang gadis terluka akibat pecahan peluru.
Israel telah berjanji untuk menanggapi serangan tersebut, yang telah membawa kedua negara ke ambang konfrontasi langsung dan meningkatkan potensi konflik yang lebih luas di kawasan.
Apakah pasukan Israel menyerbu Lebanon? Militer Israel mengatakan pasukannya memasuki Lebanon pada Senin malam, namun tidak jelas apakah mereka tetap di sana atau bergerak bolak-balik melintasi perbatasan.
Dalam pernyataan yang mengejutkan, Israel mengungkapkan bahwa pasukannya beroperasi secara diam-diam di Lebanon tahun lalu dan melakukan puluhan operasi darat skala kecil. Juru bicara Angkatan Darat Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pengerahan pasukan saat ini merupakan perpanjangan dari kegiatan tersebut.