Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,05% pada triwulan II tahun 2024. Secara semesteran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2024 diperkirakan meningkat sebesar 5,08. % tahun ke tahun tahun (tahun ke tahun). Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi sebesar 54,53%.
Direktur kebijakan fiskal Fabrio Cachiribu menekankan bahwa pemerintah saat ini berupaya meningkatkan belanja publik, yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu strategi pemerintah adalah dengan merangsang peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya di sektor properti.
“Kami sudah ada Pemerintah (DTP) yang membayar PPN rumah tersebut. Kita akan berikan untuk rumah yang harganya Rp 5 miliar, tapi insentifnya Rp 2 miliar dulu. Ini akan kami lakukan mulai kuartal keempat tahun 2023, dan kami berharap hasilnya bagus dan sukses. Oleh karena itu, kita tahu bahwa kebutuhan masyarakat terhadap rumah sedang tinggi, sehingga PPN DTP 100% akan kita lanjutkan pada tahun 2024. Dan seterusnya sampai akhir. 50% tahun ini,” kata Fabrio kepada wartawan di Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (06/08/2024).
Fabrio memperkirakan stimulus PPN DTP yang ditawarkan pemerintah sejak tahun lalu berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I dan II tahun 2024 yang selalu berada di atas 5%. Selain tercermin pada pertumbuhan ekonomi, dampak stimulus PPN DTP juga akan tercermin pada realisasi investasi Indonesia pada triwulan II tahun 2024.
“Misalnya investasi di kuartal II terlihat lebih bagus, karena hasil yang satu ini sebagian besar berbasis investasi, sekitar 70% sampai 75%-nya berupa bangunan, jadi kalau banyak yang dibangun, rumah , perkantoran, jembatan , PSN, itu “jadi, tahun ini Melihat ke akhir, kami berharap industri konstruksi akan berkembang cukup positif.
Fabrio berharap stimulus dari pemerintah kembali membantu menjaga pertumbuhan ekonomi seperti kuartal sebelumnya.
“Kami ingin perekonomian kami cukup berkelanjutan untuk tumbuh, yang sejauh ini telah mencapai 5,1 persen lebih tinggi dari perkiraan, dan kami berharap dapat mempertahankannya di masa depan,” ujarnya.