Pekanbaru, prestasikaryamandiri.co.id – Syahrul, pemilik Early Steps Daycare sekaligus kuasa hukum pengasuhnya, mengatakan video yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya mencerminkan keadaan sebenarnya. Syahrul pun membantah kliennya sengaja menangkap korban.

Mari kita hormati sistem hukum, kalau polisi memanggil tersangka kita patuhi,” kata Syahrul di Mapolres Pekanbaru, Sabtu (10/8).

Sementara itu, pemilik tempat penitipan anak berinisial WF (34) dan pengasuh berinisial DM (25) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan anak di Tempat Penitipan Anak Early Steps, Kota Pekanbaru, Riau.

Menurut Syahrul, aksi tersebut dimaksudkan untuk mengikat anak tersebut sejenak ke kursi, bukan dengan selotip.

“Anaknya tidak ditempel, hanya diikat sebentar di kursi, tujuannya agar anak tidak membahayakan dirinya sendiri atau memakan feses,” jelas Syahrul.

Syahrul juga menjelaskan, orang tua anak tersebut mengetahui bahwa anaknya memiliki kebutuhan khusus.

“Orang tua anak ini tahu anaknya berkebutuhan khusus, makanya mereka memasukkannya ke tempat penitipan anak ini.

“Anak berkebutuhan khusus itu satu-satunya yang ada di TPA, sedangkan anak lainnya adalah anak normal. Klien saya belum melengkapi SOP-nya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pekanbaru memeriksa dua tersangka kasus dugaan kekerasan terhadap anak di Tempat Penitipan Anak Langkah Dini, Kota Pekanbaru, Riau pada Sabtu (10/8/2024).

Kepala Unit PPA Polres Pekanbaru Iptu Mimi Wira Swarta mengumumkan, dua tersangka WF dan DM ditangkap pada Jumat (9/8/2024) dan langsung ditahan. Berdasarkan pemeriksaan, WF dan DM mengaku hanya memukul satu kali pada bagian wajah korban berinisial F.

“Mereka mengaku mereka merekam anak itu karena anak itu tidak bisa mengendalikan diri, dan ketika disuapi, anak itu kesal, sehingga mereka merekam anak itu untuk menenangkannya. , masukkan benda ke dalam mulutnya,” kata Mimi, Sabtu (10/10). /8/2024 ) kata.

Mimi menambahkan, menurut pengakuan tersangka, langkah tersebut hanya dilakukan satu kali. Rekaman video yang menjadi viral di media sosial itu dibuat oleh seorang pengasuh di Early Steps Daycare yang kini sudah tidak ada lagi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *