Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pembangunan infrastruktur di Indonesia mengalami kemajuan pesat selama satu dekade terakhir. Keberadaan kereta api berkecepatan tinggi di Indonesia misalnya, seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
Sebelum bekerja seperti ini, tidak mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mengemudikan kereta api. Selama perjalanannya, ia harus menaiki kereta ekspres yang panjang menuju Indonesia. Cobalah naik kereta cepat
Pada tahun 2015 PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) didirikan pada tahun 2015. 16 Oktober surat no. 86. Berdasarkan organisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dibentuk oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan kereta api Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd mendirikan perusahaan patungan PT KCIC.
Untuk pendirian PT KCIC pada tahun 2015 20 Oktober disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tahun 2015. melalui surat no. AHU-2461647 AH.01.01.11.
Kemudian, dalam perjalanannya, proyek kereta berkecepatan tinggi pun langsung dibuat. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pada tahun 2016. Keputusan Presiden No. 3 tentang percepatan proyek strategis nasional.
Prinsip ini berujung pada keputusan Menteri Perhubungan mengenai jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Presiden Joko Widodo juga meletakkan batu pertama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Perkebunan Teh Mandalasari, Maswati, Cikalongwetan, Kota Bandung Barat, Jawa Barat.
Kementerian Perhubungan dan PT KCIC menandatangani perjanjian atau nota kesepahaman proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kementerian Perhubungan kemudian mengeluarkan izin pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer (km).
Pada tahun 2017 Presiden Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menandatangani perjanjian infrastruktur dan penyediaan infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung antara PT KCIC dan China Development Bank. Kemudian pada tahun 2018 dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Cars Dardela Joint Operation (CDJO) yang akan mengawal pembangunan proyek ini.
Selain itu, pada tahun 2019, Pemerintah juga melakukan survei tanah di sepanjang jalur proyek. Setahun kemudian, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai progres 65,7%. Pada tahun 2021, stasiun kereta cepat Halim akan selesai dibangun dan memasuki tahap pembangunan selanjutnya.
Pada tahun 2022 17 Januari Presiden Joko Widodo mengunjungi Terowongan 2 untuk kedua kalinya, progres investasi mencapai 79,9%. Kemudian pada tahun 2022 20 April dipasang kereta api pertama dari kawasan Tegalluar yang merupakan depo ke Jakarta.
Pada acara G20 di Bali yang akan berlangsung pada tahun 2023. Pada 16 November, pemerintah meluncurkan kereta berkecepatan tinggi dalam upaya mendemonstrasikan jalur kereta berkecepatan tinggi dari Stasiun Tegalluar ke Jakarta yang berjarak 20 km. Kemudian pada tahun 2023 Pada tanggal 15 September, diadakan uji coba publik untuk memperkenalkan kereta berkecepatan tinggi tersebut kepada masyarakat Indonesia.
Kemudian Presiden Joko Widodo pada tahun 2023. 2 Oktober Kereta Cepat Whoosh dibuka di Stasiun Halim, Jakarta. Pembelian tiket kereta kecepatan tinggi secara komersial akan dimulai pada 17 Oktober 2023.
Setelah sebulan beroperasi secara komersial, kereta berkecepatan tinggi Whoosh telah diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Terbukti dengan penjualan tiket penumpang yang mencapai 21 ribu per hari.
Sejak satu bulan beroperasi, menurut data Kementerian Perhubungan, KA Kecepatan Tinggi Whoosh telah melayani 400.000 penumpang. penumpang dengan okupansi di atas 95%.
Salah satu alasan masyarakat Indonesia menyukai kereta berkecepatan tinggi Whoosh adalah karena mereka dapat menghemat biaya perjalanan. Jadi Kereta Whoosh bisa menjadi salah satu daya tarik wisata yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia yang memiliki waktu terbatas.