Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Miliarder pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menyampaikan pengumuman mengejutkan soal demografi Singapura. Dalam cuitannya di platform X (sebelumnya Twitter), Musk mengatakan bahwa Singapura dan banyak negara lain akan “menghilang” karena angka kelahirannya yang sangat rendah.
Menurut Strait Times, Sabtu (7/12/2024), pengumuman Elon Musk muncul di tengah perdebatan mengenai penurunan angka kelahiran di Singapura, yang diperkirakan mencapai 0,97 anak per wanita pada tahun 2023, angka terendah dalam sejarah negara tersebut.
Tweet Elon Musk dengan cepat menjadi viral dan memicu perdebatan di kalangan netizen di Singapura. Beberapa orang berpendapat bahwa komentar miliarder tersebut tidak boleh ditanggapi dengan serius, sementara yang lain mengakui bahwa angka kelahiran sebesar 0,97 tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Beberapa pengusaha menyarankan peningkatan imigrasi sebagai solusi terhadap masalah kependudukan, namun mereka mengakui bahwa “penduduk asli” Singapura mungkin sedang sekarat. Namun, ada pula yang membantah klaim tersebut dengan mengatakan bahwa mayoritas warga Singapura adalah keturunan imigran.
Statistik yang dikutip Elon Musk tersebut berdasarkan laporan tahunan Kementerian Tenaga Kerja Singapura pada tahun 2024. Laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja pada kelompok usia 15 tahun ke atas mengalami penurunan, dari 68,6% pada tahun 2023 menjadi 68,2%. pada tahun 2023. 2024. bahwa penurunan ini disebabkan oleh peningkatan proporsi lansia dengan tingkat partisipasi yang rendah.
Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengakui bahwa pertumbuhan populasi yang lambat dan populasi yang menua dapat memberikan tekanan pada pasar tenaga kerja dalam jangka pendek.
Menanggapi tingginya angka kelahiran dan populasi lansia di Singapura, pemerintah Singapura berfokus pada peningkatan keterampilan warganya dan menjaga negaranya tetap terbuka.