Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal inkremental capital output ratio (ICOR) Indonesia saat ini yang tergolong tinggi, terutama dari segi level.
Diakui Airlangga, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang berada pada level 3-5. Namun angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan pada masa pemerintahan Soeharto yang mencapai level 4 sehingga pertumbuhan ekonomi mencapai 8,2 persen.
“Jadi kalau kita investasi 30 persen di Indonesia ICOR 6 persen, bagi 30 persen saja dengan 6 persen, maka pertumbuhan kita akan menjadi 5 persen. “Nah, di zaman Pak Harto, kita berada di 8,2 persen karena ICOR kita 4,” kata Airlanga pada Rabu (12/11/2024) pada Rapat Kerja Penanaman Modal Nasional 2024 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan. (Setelah menghadiri Rakornas).
Airlanga mengatakan, penilaian ICOR mencakup investasi berkelanjutan di sektor produktif. Dia mencontohkan, jika pemerintah ingin membangun bendungan maka saluran tersier, sekunder, dan primer akan dihubungkan untuk meningkatkan produksi pangan.
Salah satunya, pelabuhan Patimban belum terhubung dengan jalan tol sehingga pengendara masih harus melalui jalan lama ke arah utara. Airlangga menilai hal tersebut belum optimal dan efisien.
“Meski lebih murah, tapi lebih efisien jika mengirim angkutan peti kemas dari Karawang ke Subang ke Tanjung Priok atau Tanjung Perak atau Tanjung Mas, jadi ini harus kita selesaikan, pemerintah optimistis,” pungkas Airlangga ICOR kita akan meningkat.”
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya pernah menegaskan bahwa ICOR Indonesia cukup tinggi, terutama di level 6. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang berada pada level 3-5.
“Dalam menilai perekonomian kita, ada tolok ukurnya yang namanya ICOR. ICOR kita nilainya 6, untuk beberapa negara tetangga kita ICORnya 4 atau 5. Artinya, kita kurang efisien dibandingkan beberapa negara tetangga kita Faktanya, “disabilitasnya dinilai 30 persen,” kata Prabowo, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/11/2024).