JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak turun lebih dari 2% pada perdagangan Rabu (26/9/2024). Sebab kekhawatiran terhadap gangguan pasokan di Libya akan berkurang. Selain itu, bahkan ketika negara tersebut mengumumkan rencana stimulus ekonomi terbarunya, kekhawatiran akan melemahnya permintaan Tiongkok juga menjadi penyebabnya.
Pada Kamis (26/9/2024), minyak mentah Brent turun US$1,71 (2,27%) menjadi US$73,46 per barel, menurut Reuters. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$1,87 (2,61%) menjadi ditutup pada US$69,69 per barel.
Meskipun Tiongkok dan Libya berkontribusi terhadap penurunan harga minyak, penurunan cadangan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah memberikan beberapa dukungan terhadap harga minyak.
Meskipun langkah-langkah dukungan moneter yang diumumkan oleh bank sentral Tiongkok pada Selasa (24/9/2024) adalah yang paling berani sejak pandemi, para analis memperingatkan bahwa importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut memerlukan lebih banyak dukungan finansial untuk memperluas aktivitas tersebut.
Sementara itu, beberapa faksi Libya telah menandatangani kesepakatan mengenai proses penunjukan gubernur bank sentral, sebuah langkah awal dalam menyelesaikan perselisihan mengenai kendali bank sentral dan pendapatan minyak yang menurun.
“Resolusi krisis bank sentral Libya yang tertunda akan memulihkan pasokan minyak yang penting, namun gangguan produksi di Teluk AS diperkirakan hanya bersifat sementara,” kata pakar energi Clay Siegel.
Jauh dari daerah penghasil minyak dan gas di dekat Texas, Louisiana dan Mississippi, badai tropis yang pernah mengancam kawasan Teluk AS kini beralih ke Florida.