Semarang, prestasikaryamandiri.co.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menerapkan sistem keamanan berbasis CCTV dengan pengenalan wajah untuk mencegah penumpang nakal di area stasiun kereta. Sistem ini merupakan bagian dari upaya KAI dalam meningkatkan keamanan.
“Kami di KAI Group sedang mengembangkan sistem analitik yang mirip dengan sistem analitik yang digunakan di KAI Commuter untuk memprediksi kejadian seperti pelecehan seksual dan pencopetan,” kata Wakil Presiden (Wapres) KAI kepada masyarakat di Semarang, Jawa Tengah, Jumat tentang hubungan 8/2024).
Anne menjelaskan, sistem tersebut akan digunakan untuk memasukkan pemudik yang melakukan aktivitas kriminal ke dalam daftar hitam.
“Dengan analisa CCTV, kita bisa menemukan pelaku kejahatan di stasiun, sehingga kita bisa segera mengambil tindakan,” ujarnya.
Dengan sistem keamanan ini, KAI akan dapat melacak dan mengetahui lokasi pelaku kejahatan di stasiun tersebut.
“Kita akan mengetahui posisi orang di stasiun itu sebagai bentuk prediksi.
Namun Anne menegaskan, sistem keselamatan ini tidak akan sepenuhnya menyelesaikan masalah tanpa dukungan penumpang lain. Dia mengimbau penumpang untuk aktif melaporkan kejadian tidak menyenangkan di stasiun dan di kereta.
“Kami membutuhkan dukungan penumpang untuk terus melaporkan keadaan darurat dan menjaga barang-barang mereka tetap aman agar perjalanan lebih nyaman,” ujarnya.
Anne juga mengatakan CCTV telah diterapkan di jalur komuter KAI dan terus dikembangkan dengan teknologi pengenalan wajah untuk mempercepat respon terhadap kejadian yang tidak diinginkan.
“Sistem ini sudah kami terapkan sejak tahun 2020, namun ada tambahan investasi yang perlu kami programkan secara bertahap untuk pengembangannya,” jelasnya.
Untuk kereta jarak jauh, Anne memastikan terpasang CCTV di dalam kereta.