Washington, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden AS Joe Biden mengaku khawatir dengan ketegangan di Timur Tengah dan mengatakan terbunuhnya pemimpin Hamas di Teheran tidak membantu perundingan gencatan senjata di Gaza.
“Saya prihatin dengan situasi ini,” kata Joe Biden kepada wartawan, Kamis malam (1/8/2024).
Pada Rabu (31/7/2024), Israel mengatakan pembunuhan Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, tidak baik untuk situasi di kawasan, terutama bagi pembicaraan antara militan Hamas dan pemerintah Israel.
Biden mengatakan dia berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mendesak para pemimpin Israel untuk segera mencapai kesepakatan damai.
Sebelumnya, Biden mengatakan Netanyahu akan mendukung upaya pertahanan Washington melawan Tel Aviv terhadap segala ancaman, termasuk pengerahan langkah pertahanan baru oleh militer AS. Namun, tidak jelas kekuatan dan sistem persenjataan apa yang akan dikerahkan Amerika Serikat untuk membantu Israel dalam kemungkinan serangan Iran guna membalas pembunuhan Haniyeh.
Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas di Jalur Gaza, terbunuh pada 31 Juli setelah serangan terhadap kediamannya di ibu kota, Teheran. Para pejabat Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan. Sementara itu, Tel Aviv tidak mengakui atau membantahnya.
Pembunuhan Haniyeh telah memicu gelombang kekerasan baru di Timur Tengah dan mengancam akan menggagalkan perundingan yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. Haniyeh adalah salah satu negosiator utama yang mewakili Hamas dalam perundingan damai.
Kematian Haniyeh dianggap sebagai pukulan strategis dan karakter besar bagi Hamas, karena ia adalah anggota kelompok yang paling populer.
Jika Teheran memutuskan untuk membalas dengan tindakan militer, pembunuhan tersebut dapat memicu konfrontasi langsung antara Iran dan Israel. Para pejabat Iran mengatakan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel.
Khamenei disebut telah meminta komandan militer dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) untuk merencanakan pertempuran dan pertahanan jika terjadi konflik yang meluas.