Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ubi jalar semakin populer sebagai pengganti nasi, terutama di kalangan masyarakat yang ingin menjaga kadar gula darah, seperti penderita diabetes.

Dengan indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih, ubi jalar dianggap membantu mencegah lonjakan gula darah yang serius.

Selain itu, ubi jalar kaya akan serat, vitamin A, dan antioksidan sehingga menjadikannya pilihan makanan sehat. Kamis (12/9/2024) Laporan dari Healthline Berikut enam manfaat ubi jalar.

1. Meski ubi jalar tinggi karbohidrat, namun indeks glikemiknya rendah karena kandungan seratnya yang tinggi. Indeks glikemik yang rendah berarti gula dilepaskan secara bertahap ke dalam darah, sehingga mencegah kenaikan gula darah setelah makan.

Sebagai alternatif pengganti nasi, ubi jalar punya keunggulan dalam menjaga kestabilan gula darah. Berbeda dengan nasi putih yang menyebabkan kenaikan gula darah secara cepat karena indeks glikemiknya yang tinggi, ubi jalar melepaskan energi secara perlahan.

Hal ini menjadikan ubi jalar pilihan yang baik bagi penderita diabetes yang ingin mengontrol gula darah tanpa mengorbankan rasa kenyang atau nutrisi.

2. Ubi jalar, terutama yang berwarna ungu, kaya akan antosianin, senyawa yang menunjang kesehatan pembuluh darah. Antosianin membantu mengurangi peradangan dan mencegah penumpukan plak lemak di arteri sehingga menurunkan kadar kolesterol LDL.

Oleh karena itu, mengonsumsi ubi ungu dapat membantu mencegah penyakit jantung, stroke, dan aterosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh darah akibat plak.

3. Serat pada ubi jalar berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobioma usus, sehingga mencegah kanker usus besar dan mendukung kesehatan pencernaan. Selain itu, serat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh sehingga mengurangi paparan zat berbahaya.

Antioksidan seperti beta-karoten dan antosianin pada ubi jalar juga melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas penyebab kanker.

Konsumsi ubi jalar secara teratur juga dapat menurunkan risiko penyakit kanker lain seperti kanker prostat dan payudara, karena sel-sel tubuh terlindungi dari mutasi berbahaya.

4. Memperkuat sistem kekebalan tubuh Ubi jalar mengandung vitamin C, beta-karoten, dan antosianin yang semuanya mendukung sistem kekebalan tubuh.

Vitamin C membantu melawan infeksi seperti flu dan menyembuhkan lebih cepat. Selain itu, vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi yang penting untuk produksi sel darah merah dan sistem kekebalan tubuh.

Beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A mendukung kesehatan sel kekebalan, sedangkan antosianin melindungi sel-sel tubuh dari peradangan dan membuat tubuh lebih efektif melawan penyakit.

5. Ubi jalar kaya akan beta-karoten, yang diubah menjadi vitamin A setelah dimakan. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata, terutama pemeliharaan selaput lendir dan fungsi retina, yang diperlukan untuk penglihatan yang baik.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti rabun senja dan pada kasus yang parah, degenerasi makula yang menyebabkan kehilangan penglihatan.

6. Ubi jalar mengandung serat larut dan tidak larut, yang penting untuk kesehatan usus. Serat larut membantu menstabilkan kadar gula darah dan kolesterol, sedangkan serat tidak larut meningkatkan volume tinja, memperlancar buang air besar, dan mencegah sembelit.

Ubi jalar juga berperan sebagai prebiotik alami yang menyediakan makanan bagi bakteri baik di usus. Bakteri ini membantu memfermentasi serat dan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang mendukung kesehatan usus secara keseluruhan.

Namun, penting untuk memperhatikan porsi dan cara mengolah ubi jalar. Misalnya cara memasak seperti menggoreng dapat meningkatkan indeks glikemik.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *