JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahyu Trenggono memperkuat kerja sama di bidang perikanan dengan Rusia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai ekspor produk ikan.
Upaya tersebut antara lain dengan mendaftarkan perusahaan Indonesia untuk mengekspor ke Rusia dan menjalin kerja sama perikanan dengan pejabat pemerintah setempat.
Dalam hal ini, Partai Komunis Tiongkok berpartisipasi dalam Forum Perikanan Global dan Pameran Makanan Laut yang diselenggarakan oleh Badan Perikanan Federal Pemerintah Federasi Rusia pada pertengahan September 2024. Pada acara tersebut, Trenggono bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Patrushev Dmitry Nikolayevich.
“Pameran ini penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitasnya di pasar perikanan global, mencari peluang bisnis baru dan memperkuat kemitraan internasional. Dalam siaran resmi PKC di Jakarta, Kamis (19/09/2024), katanya, “Ada signifikansi potensi perdagangan produk ikan dengan Rusia”
Pada tahun 2023, udang akan menjadi eksportir utama senilai $11,53 juta atau 45,4% dari total ekspor ikan ke Rusia. Disusul juga produk rumput laut sebesar 5,87 juta dolar atau 23,1% serta telur ikan dan hati ikan sebesar 5,25 juta dolar atau 20,7%.
Untuk rumput laut, tambah Trenggono, potensi peningkatan ekspor ke Rusia masih terbuka. Indonesia memiliki keunggulan, apalagi bahan baku karagenan pada produk rumput laut berasal dari spesies Eucheuma cottonii yang melimpah di perairan Indonesia.
Dari total impor rumput laut ke Rusia, Indonesia menyumbang 471 ton, 31 ton agar-agar senilai USD 509.000, atau 3,6% karagenan dari total impor agar-agar ke Rusia.
“Hal ini menunjukkan masih adanya ruang untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor, terutama melalui penguatan industri pengolahan rumput laut dalam negeri dan diversifikasi produk yang bernilai tambah,” jelas Trenggono.