Kolkata, prestasikaryamandiri.co.id – Laporan otopsi seorang dokter rumah sakit di Kolkata, India yang ditemukan terbunuh setelah diperkosa menunjukkan kengerian dan kebrutalan pelakunya.
Berdasarkan pemberitaan India Today pada Senin (19/8/2024), korban, seorang dokter berusia 31 tahun dari RG Kar Medical College and Hospital Kolkata, mengalami 14 luka. Korban mengalami luka di bagian kepala, wajah, leher, tangan dan alat kelamin.
Dokumen ini juga menyebutkan penyebab kematian orang yang tercekik tersebut. Terdapat tanda-tanda kekerasan seksual di tubuh korban. Bukti otopsi menunjukkan masuk secara paksa.
Sperma juga ditemukan di alat kelamin korban pemerkosaan, semakin menguatkan kasus penyerangan dan pemerkosaan tersebut.
Dari korban luka yang tercatat, yang paling serius adalah luka pada hidung, rahang kanan, lengan kiri, dan bahu. Luka-luka tersebut menandakan bahwa korban melakukan perlawanan yang kuat sebelum akhirnya menjadi lumpuh.
Dalam pemeriksaan, korban juga ditemukan mengalami pendarahan di paru-parunya. Ditemukannya gumpalan darah merupakan tanda adanya stres serius pada tubuh.
Pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter perempuan di sebuah rumah sakit telah memicu kemarahan di seluruh India, terutama di kalangan profesional medis dan aktivis hak-hak perempuan. Ribuan dokter dan aktivis hak-hak perempuan melakukan protes di berbagai kota besar termasuk Kolkata, Delhi dan Patna, menuntut keadilan bagi para korban dan perlindungan yang layak bagi dokter dan perempuan di India.
“Sangat disayangkan bahwa seorang dokter yang seharusnya aman di tempat kerja menjadi sasaran kekerasan seperti itu,” kata Dr. Mridul, salah satu dokter yang ikut aksi protes di Kolkata, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin.
Sebagai bentuk protes, Federasi Asosiasi Dokter Residen (FORDA), salah satu asosiasi medis terbesar di India, menyerukan penutupan layanan rumah sakit di seluruh kota. Ia juga mendesak pemerintah India untuk mempercepat penerapan Undang-Undang Perlindungan yang bertujuan melindungi pekerja medis dari kekerasan.