Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Komite IV DPR yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mengutuk keras kasus pelecehan seksual terhadap perempuan berinisial DF, korban HRD Mesum yang menanyakan ukuran payudaranya dan memintanya mengirimkan foto bugil. .
“Nah, ini sungguh tidak relevan, bukan hanya tidak etis tapi juga tidak beradab,” kata Wakil Ketua Komite Anggia DPR IV Erma Rini saat dihubungi prestasikaryamandiri.co.id, Sabtu (27 April 2024).
Anggia meminta HRD mengambil tindakan untuk menangani dan menghukum pelanggarannya. Anggia juga meminta para korban berani mengungkap pelecehan seksual yang menimpanya dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Korban harus melaporkan kejadian tersebut agar tidak menimpa orang lain,” tutupnya.
Sebelumnya, perempuan berinisial DF, korban pesta pora HRD, mengaku meminta pengacara melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Karena melapor ke polisi butuh banyak tenaga, korban harus menempuh perjalanan jauh untuk mencari lokasinya, kata DF saat diwawancarai BTV, Sabtu (27 April 2024).
DF mengaku sempat melakukan kontak dengan korban lainnya. “Banyak korban yang mengirimi saya pesan langsung,” kata DF.
DF mengaku awalnya tak ingin kejadian ini tersebar luas, namun setelah melihat korban remaja tersebut tersebar di media sosial melalui postingan rekannya, DF kemudian menghubungi korban. “Saya lalu ngobrol dengan korban, apakah pelakunya sama? Ternyata pelakunya sama, kejadiannya tanggal 18 April 2024,” kata DF.
DF juga berpesan agar para pencari kerja lebih berhati-hati sebelum melamar. “Sebelum melamar, kita perlu mengetahui siapa saja yang HRD rekrut dan cari tahu dulu perusahaannya apa dan posisi apa yang kita lamar. Karena misalnya kita sedang terburu-buru, sepertinya kita harus berpikir dua kali, jangan sampai tergiur dengan janji gaji yang besar karena mengirimkan salah satu foto cabul itu.