Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Calon Gubernur (Kagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid dikenal sebagai pemimpin yang memperjuangkan hak-hak masyarakat. Catatannya menjadi anggota DPR dua periode menjadi bukti masyarakat Sulawesi Tengah meyakini Anwar Hafid mewakili suara mereka.
Ujang Komarudin, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, mengatakan Anwar Hafid merupakan wakil rakyat Sulawesi Tengah. Anggota Komisi V DPR ini dinilai sudah menuntaskan perannya sebagai wakil rakyat. Alhasil, aktivitasnya di parlemen utama menjadi kekuatannya saat ini.
“Anwar Hafid merupakan wakil masyarakat Sulawesi Tengah. “Inilah kehebatan Anwar Hafid,” kata Ujang kepada wartawan, Jumat (19/7/2024).
Anwar Hafid sangat vokal menyuarakan keinginan masyarakat Sulawesi Tengah. Terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dan penanggulangan bencana banjir di beberapa wilayah provinsi.
Keberanian memperjuangkan rakyat ditunjukkan Anwar Hafid saat menggelar acara penyelidikan (RDP) bersama Dirjen Perumahan dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Anwar Hafid secara langsung menekankan pentingnya mengambil langkah cepat dalam menghadapi bencana banjir. Banjir tidak lagi menimbulkan permasalahan bagi masyarakat, terutama dalam hal penerapan pengelolaan yang bersifat permanen dan berjangka panjang.
Ujang mengatakan, Anwar Hafid mendapat dukungan kuat saat ini karena kontribusinya terhadap Sulteng. Hal ini membuat kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya dipertanyakan.
“Karena Anwar Hafid diketahui banyak berjasa bagi masyarakat Sulteng,” tegas Ujang.
Anwar Hafid menyampaikan aspirasi masyarakat tidak hanya mengenai banjir, namun juga mengenai perbaikan infrastruktur jalan daerah karena masih banyak masyarakat yang terhambat aktivitasnya akibat kondisi jalan yang rusak.
Alhasil, keinginan tersebut pun diikuti oleh Kementerian PUPR. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono langsung merespons tingginya aspirasi politikus Partai Demokrat ini dengan memperbaiki 15 ruas Jalan Daerah (IJD) sepanjang 147 kilometer.
Penyelenggaraan IJD di Sulteng tersebar di sembilan kabupaten yaitu Buol, Toli-Toli, Sigi, Tojo Unauna, Bangai, Kepulauan Bangai, Poso, Morowali Utara dan Morowali. Proyek tersebut menelan biaya hingga Rp330,4 miliar.